FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menang), Nasaruddin Umar secara resmi membuka Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Internasional ke-4, di Jakarta, Rabu, 29 Januari 2025.
Dengan mengusung tema “Al Qur’an, Environment, and Humanity for Global Harmony“, Gelaran MTQ Internasional ke-4 ini akan diikuti oleh 60 peserta dari 38 negara. Acara ini dilangsungkan di Jakarta, pada 28 Januari hingga 2 Februari 2025.
Melalui konferensi pers yang dilaksanakan di hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Rabu sore (29/1/2025), Menag Nasarudin Umar menyampaikan, acara MTQ kali ini digelar bukan hanya memperlombakan bacaan Al Qur’an saja, namun ada 50 cabang yang akan digelar.
“Ini bukan hanya sekedar seni keindahan membaca Al Qur’an saja yang diperlombakan, ada bermacam-macam, lengkap sekali, ada pameran seni kaligrafi, ada seni budaya juga ditampilkan, dan nanti peserta kita ajak city tour,” ucap Menag Nasaruddin Umar.
Menag menegaskan, selain sebagai ajang untuk membumikan Al Qur’an, juga sekaligus mengimplementasikan isinya dalam kehidupan manusia sehari-hari untuk membangun harmoni, baik dengan alam dan lingkungan juga antar sesama manusia.
“Ini tantangan besar bagi kita untuk membuktikan bahwa Al-Qur’an adalah kitab yang sangat menekankan pentingnya pelestarian alam dan lingkungan, sekaligus membuktikan apa yang dikatakan tahun lalu, bahwa kitab-kitab suci agama Ibrahim seperti Al-Qur’an dituding sebagai pemicu kerusakan lingkungan, itu adalah sebuah kesalahan,” ujarnya.
Menag Nasaruddin Umar juga menyebut bahwa MTQ internasional kali ini bisa dijadikan sebagai contoh bagi dunia bagaimana toleransi antar umat beragama di Indonesia dijalankan.
“Diversity dari penyebaran nilai-nilai toleransi dengan melakukan pengkajian yang dilaksanakan secara continue dan bekerja sama dengan lembaga pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai toleransi dari Al Qur’an,” ungkapnya.
Menag mengaku, jumlah negara peserta ikut dalam MTQ internasional kali ini meningkat dibandingkan dengan MTQ internasional ke-3 yang digelar 2015 silam.
“Jika 2015 dulu sebanyak 21 negara yang ikut serta, pada 2025 ini meningkat, ada 38 negara yang ikut. Hal ini mencerminkan semakin tingginya daya tarik MTQ internasional ini di mata dunia,” pungkasnya.
Sebanyak 22 dewan hakim berstandar internasional yang akan menjadi tim penilai pada ajang MTQ internasional ke-4 ini.
Dari jumlah itu, 15 di antaranya berasal dari Indonesia, sementara lainnya dari Timur Tengah, Afrika, dan Asia Tenggara.
Selain kompetisi utama, yakni Tilawatil Qur’an, ada berbagai kegiatan lainnya yang digelar. Antara lain, seminar Al-Quran, pameran kaligrafi internasional, workshop penulisan Al-Quran dengan narasumber mancanegara, dan city tour ke Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran, Unit Percetakan Al-Quran, dan Masjid Istiqlal, yang akan menampilkan pameran harmoni di Terowongan Silaturahmi. (Pram/Fajar)