FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Jurnalis Senior Naniek S Deyang mengkritik sejumlah pihak yang menghembuskan berbagai framing positif bahwa proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 begitu strategis menyerap tenaga kerja.
"Begitu pagar laut di Tangerang diobrak-abrik, begitu HGB dan SHM di lokasi pagar laut itu dibatalkan, muncul para kurcaci pencari makan dan penjilat oligarki yang menjadi PR/ Jubir dadakan. Dihembuskan dengan berbagai framing positif terhadap proyek PIK 2, misalnya begitu strategisnya proyek PIK2 karena menyerap tenaga kerja, juga dikatakan pemilik proyek PIK 2 adalah pembayar pajak terbaik, proyek PIK 2 bisa jadi kawasan wisata, dll," kata Naniek melalui keterangan di Facebook, Senin (3/2//2025).
Naniek menyarankan pihak-pihak yang mencari makan dari oligarki dan hanya bisa mencari makan dengan menjual nasionalisme untuk melihat langsung kenyataan yang ada di PIK, lalu merenungkan diperoleh negara dengan mengorbankan laut untuk direklamasi konglomerat.
"Pengusaha kecil apa ada yang bisa jualan di PIK 1? Orang miskin mana yg bisa mengais rejeki di situ selain pemulung? Pekerjaan apa yang terbuka selain pelayan dan ART? Jadi Anda percaya PIK 2 proyek strategis?" tantang Naniek.
"Datanglah sendiri ke PIK 1, supaya memahami ada gunanya nggak dibangun PIK 2, kecuali membangun kawasan ekslusif," sambungnya.
Sebelumnya pemerhati sosial, Habib Zen Assegaf alias Habib Kribo mengkritik keras aktivis Said Didu yang begitu getol menolak keras pembangunan Pantai Indah Kapuk 2 atau PIK2.
Padahal menurutnya, PIK 2 dibangun untuk kemajuan bangsa dimana setiap negara saat ini tengah berlomba-lomba membangun demi kesejahteraan rakyatnya.
Habib Kribo menyatakan, lahan PIK 2 sebelumnya adalah lahan mati tanpa kehidupan, kini sudah menjadi kota pintar modern dan sebagiannya adalah PSN. Roda ekonomi di PIK 2 juga terus berputar. Jutaan orang dan keluarga bergantung hidup di sana.
"Dia hanya berpikir untuk kepentingan pribadinya karena dia punya tanah di situ 10 hektare. Jadi ini hanya sok membela rakyat, mencari keuntungan dirinya,," sindir Habib Kribo.
"Saya pikir orang yang menolak itu (PIK 2) adalah manusia (berpikiran) kerdil. Tidak ingin negeri ini maju," lanjutnya.
Pegiat media sosial ini berharap pemerintah tidak gentar pada kerikil kecil yang dianggapnya barisan sakit hati yang tidak mendapatkan jabatan kemudian dia marah.
"Lanjutkan PIK 2, dorong dan bantu Aguan memberdayakan PIK supaya lebih bagus. Berapa banyak pekerja di sana, jumlahnya jutaan. Berapa banyak keluarga yang hidup dari pembangunan itu. Jadi jangan sok merasa paling nasionalis, dan bawa-bawa rasis," tegasnya. (Pram/fajar)