Drama Gas Elpiji 3 Kg Dibuat Pemerintah, Jhon Sitorus Heran Pelakunya Diskenariokan Jadi Pahlawan

  • Bagikan
Antrean panjang LPG 3 kg. (FOTO: ANTARA)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial, Jhon Sitorus, kembali menyampaikan pandangan terkait isu seputar kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang baru-baru ini ramai diperbincangkan di masyarakat.

Ia menduga bahwa isu tersebut merupakan bagian dari skenario yang disusun oleh pemerintah.

Dikatakan Jhon, tujuan dari skenario ini adalah untuk menggiring opini publik agar menganggap Presiden Prabowo Subianto sebagai pahlawan.

"Benar kan? Pada akhirnya akan Prabowo dianggap sebagai Pahlawan," ujar Jhon di X @JhonSitorus_18 (5/2/2025).

Jhon mengungkapkan bahwa baik Prabowo maupun Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dianggap oleh sebagian pihak sebagai aktor utama dalam menciptakan masalah, yang kemudian diselesaikan agar publik melihat mereka sebagai penyelamat.

"Baik Prabowo maupun Bahlil, mereka adalah sutradara dan aktor dari drama busuk yang membunuh dua rakyatnya ini," cetusnya.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh kedua tokoh tersebut, menurutnya, adalah sebuah drama yang dibuat untuk menutupi kekurangan pemerintah dan memanfaatkan situasi demi keuntungan politik mereka.

"Mereka membuat masalah, lalu Prabowo muncul membatalkan masalah agar seolah-olah dianggap sebagai pahlawan," terangnya.

Tak hanya itu, Jhon juga mengkritik mayoritas masyarakat yang dia anggap telah dibohongi oleh narasi yang dibangun.

Ia mengungkapkan kekecewaannya terhadap sejumlah kebijakan yang menurutnya lebih menguntungkan kalangan tertentu, sementara rakyat kecil yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih justru menjadi korban.

"Lagi-lagi, 58 persen dibohongi!," tandasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, angkat suara terkait instruksi Presiden Prabowo Subianto yang meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mengaktifkan kembali pengecer gas elpiji 3 kg.

Presiden juga menekankan pentingnya penertiban pengecer yang beralih menjadi agen sub pangkalan secara parsial, serta pengelolaan administrasi yang tepat.

"Presiden Prabowo telah memberikan instruksi kepada Menteri ESDM untuk memfasilitasi pengecer dalam menjalankan kembali usaha mereka," ujar Dasco di X @bang_dasco (4/2/2025).

Kata Dasco, tujuannya adalah agar harga gas elpiji yang dijual ke masyarakat tidak menjadi terlalu mahal.

Dasco menambahkan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan kestabilan pasokan gas elpiji di pasar dan melindungi daya beli masyarakat.

"Selain itu, pemerintah juga harus memastikan bahwa proses transisi pengecer menjadi agen sub pangkalan dapat berjalan lancar tanpa memberatkan pihak terkait," imbuhnya.

Ada pun, Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mendukung larangan pengecer menjual elpiji 3 kilogram (kg).

Dia mengatakan para pengecer nantinya dapat mendaftar menjadi agen resmi untuk menjual "gas melon" tersebut.

"Kementerian ESDM justru mendorong para pengecer ini mendaftar menjadi agen resmi," kata Hasan kepada wartawan, Senin (3/2/2025).

Dia menilai aturan ini membuat para pengecer memiliki posisi formal dalam menjual gas LPG 3 kg. Dengan begitu, kata Hasan, pendistribusian LPG 3 kg dapat tepat sasaran.

"Sehingga posisi mereka bisa diformalkan, dan pendistribusian LPG 3 kg bisa ditracking agar tepat sasaran," jelas Hasan. (Muhsin/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan