Senada, Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry mengatakan bahwa Pemerintah Daerah mendukung upaya Presiden mewujudkan swasembada pangan dan energi.
"Ini kerjasama Kementerian Pertanian dan Kementerian Kehutanan, Alhamdulillah," ucapnya.
Di Sulsel, untuk perhutanan sosial, ada kurang lebih 57.000 hektar yang sudah teridentifikasi yang berpotensi untuk ditanami tanaman pangan. Adapun untuk verifikasi pertama ada kurang lebih 1.600 hektar yang siap ditanami padi Gogo.
"Hari ini kita di sekitar lokasi bendungan Pamukkulu, Kabupaten Takalar. Ini kurang lebih 1 hektar," jelasnya.
Ia melanjutkan bahwa target secara nasional dari Kementerian Kehutanan dan Pertanian sebanyak 1,1 juta hektar.
"Harapan kita di seluruh Provinsi termasuk Sulawesi Selatan ini, bisa ditanami padi Gogo. Yang dimana menanam padi dan jagung biasa dilakukan oleh petani untuk pertanian kecil dan menengah atau Large Medium Hatchery (LHM) di Sulsel," ungkapnya.
Prof Fadjry Djufry menambahkan, Presiden berharap tahun ini Indonesia tidak lagi mengimpor beras dan ada kontribusi dari Kementerian Kehutanan melalui perhutanan sosial.
Sebagaimana diketahui bersama bahwa Perhutanan Sosial sangat terkait dengan Pengentasan Kemiskinan, Pengelolaan Hutan Berkelanjutan. Pengembangan Ekonomi Lokal, Pengurangan Konflik Sosial, Pengembangan Kelembagaan Masyarakat, dan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca.
Sedangkan, Pj Bupati Takalar, Muhammad Hasbi menyampaikan, untuk penanaman padi Gogo di lahan kering ada 219 area perhutanan masyarakat atau perhutanan tanaman rakyat.