Keputihan Bau Asem saat Hamil: Penyebab dan Cara Mengatasinya

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID — Keputihan saat hamil adalah kondisi yang umum terjadi karena perubahan hormon dalam tubuh. Namun, jika keputihan berbau asem atau kecut, hal ini bisa menjadi tanda adanya ketidakseimbangan flora vagina atau infeksi tertentu.

Keputihan yang normal biasanya tidak berbau menyengat, berwarna bening atau putih, serta tidak menimbulkan rasa gatal atau perih.

Lalu, apa penyebab keputihan berbau kecut saat hamil, dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan berikut!

Penyebab Keputihan Bau Asem atau Kecut saat Hamil

1. Perubahan Hormon Kehamilan

Selama kehamilan, kadar estrogen dan progesteron meningkat, menyebabkan produksi lendir vagina lebih banyak dari biasanya. Keputihan dengan aroma kecut yang ringan bisa terjadi akibat perubahan pH vagina yang lebih asam, tetapi ini masih tergolong normal jika tidak disertai gejala lain.

2. Infeksi Jamur (Candidiasis Vaginalis)

Infeksi jamur Candida albicans sering terjadi saat hamil karena peningkatan kadar gula dalam cairan vagina. Gejalanya meliputi:

  • Keputihan berwarna putih kental seperti keju
  • Bau agak asam atau kecut
  • Rasa gatal dan iritasi di area vagina

3. Bacterial Vaginosis (BV)

Bacterial vaginosis adalah infeksi akibat ketidakseimbangan bakteri baik dan buruk di vagina. Ciri khasnya adalah:

  • Keputihan berbau amis atau kecut yang lebih menyengat setelah berhubungan intim
  • Warna keputihan bisa putih, abu-abu, atau kekuningan
  • Terkadang disertai dengan rasa gatal ringan

4. Konsumsi Makanan Tertentu

Makanan seperti bawang, makanan pedas, atau fermentasi (misalnya yogurt dan kimchi) dapat memengaruhi bau keputihan. Jika keputihan berbau asem tetapi tidak ada keluhan lain, bisa jadi ini hanya akibat pola makan.

5. Kebersihan Area Kewanitaan yang Kurang Terjaga

Saat hamil, keringat dan kelembapan di area intim meningkat, terutama jika pakaian dalam terlalu ketat atau tidak menyerap keringat. Hal ini bisa menyebabkan pertumbuhan bakteri lebih cepat, yang berkontribusi pada bau keputihan yang tidak biasa.

6. Ketuban Pecah Dini

Jika keputihan disertai bau menyengat, cairannya lebih cair seperti air, dan jumlahnya banyak, bisa jadi itu adalah cairan ketuban yang bocor. Segera periksakan ke dokter untuk memastikan kondisi kehamilan tetap aman.

Cara Mengatasi Keputihan Bau Asem atau Kecut saat Hamil

1. Menjaga Kebersihan Area Kewanitaan

  • Bersihkan vagina dengan air hangat setiap hari.
  • Gunakan celana dalam berbahan katun yang menyerap keringat.
  • Hindari penggunaan sabun kewanitaan dengan kandungan pewangi atau antiseptik berlebihan.

2. Konsumsi Makanan Sehat

  • Kurangi makanan manis berlebihan untuk mencegah pertumbuhan jamur.
  • Konsumsi makanan probiotik seperti yogurt untuk menjaga keseimbangan bakteri baik di vagina.
  • Perbanyak minum air putih agar tubuh tetap terhidrasi dan pH vagina terjaga.

3. Hindari Penggunaan Pantyliner Berlebihan

Pantyliner dapat meningkatkan kelembapan di area kewanitaan jika digunakan terlalu lama, sehingga mempercepat pertumbuhan bakteri dan jamur.

4. Konsultasi ke Dokter Jika Ada Gejala Infeksi

Jika keputihan disertai gatal, nyeri, perubahan warna yang tidak biasa (kuning, hijau, atau abu-abu), atau bau semakin menyengat, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Kesimpulan

Keputihan berbau asem atau kecut saat hamil bisa terjadi karena perubahan hormon, tetapi juga bisa menjadi tanda infeksi jika disertai gejala lain. Menjaga kebersihan, mengonsumsi makanan sehat, dan segera berkonsultasi dengan dokter jika ada tanda-tanda infeksi adalah langkah terbaik untuk memastikan kesehatan ibu dan janin tetap terjaga.

Jika kamu mengalami kondisi ini, jangan ragu untuk memeriksakan diri agar kehamilan tetap sehat dan nyaman! (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan