FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Foto Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, tengah mengenakan kaos putih bertuliskan 'Adili Jokowi' mendadak menjadi sorotan publik.
Salah satu akun di platform X, Preciosa Kanti, turut menanggapi foto tersebut dengan nada menantang.
"Sepakat! Mengapa kita harus menunggu? Ini seperti menantang Presiden Prabowo, beranikah kamu?," ujar Preciosa (9/2/2025).
Ia bahkan kembali menegaskan tantangannya kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menindaklanjuti isu tersebut.
"Memang. Jadi, Tuan Presiden, beranikah Anda?," lanjutnya.
Selain itu, akun tersebut juga menyindir Kaesang sebagai "seorang anak yang senang membully seorang Jenderal", tanpa menyebut secara spesifik siapa yang dimaksud.
Foto Kaesang dengan kaos bertuliskan "Adili Jokowi" ini telah memicu berbagai spekulasi dan perdebatan di media sosial.
Belum diketahui kapan dan dalam konteks apa foto tersebut diambil. Namun, publik kini menantikan tanggapan dari pihak terkait, termasuk Kaesang sendiri.
Sebelumnya, nama Jokowi kembali disenggol terkait isu gas elpiji 3 Kilogram. Ia dicurigai menyusun framing agar kasus pagar laut tenggelam.
Pengamat ekonomi dan politik, Anthony Budiawan mengatakan, kebijakan yang dikeluarkan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terkait tabung gas elpiji 3 kilogram patut dicurigai.
Ia menduga kebijakan tersebut dimaksudkan untuk melindungi Jokowi dari sorotan negatif yang semakin tajam.
“Patut diduga, kebijakan gas elpiji 3 kg yang menyengsarakan rakyat ini untuk pengalihan isu sertifikat laut ilegal, yang sudah membuat panik Jokowi dan kroninya,” ujar Anthony kepada fajar.co.id pada Selasa (4/2/2025).
Anthony juga berpendapat bahwa para Menteri yang diangkat oleh Jokowi tidak hanya menjadi penghalang dalam pemerintahan Presiden Prabowo, tetapi juga banyak menghabiskan energi untuk kebijakan yang tidak produktif.
Oleh karena itu, ia menyarankan Prabowo untuk segera memberhentikan seluruh menteri yang berasal dari Jokowi.
“Oleh karena itu, Prabowo sebaiknya memberhentikan semua menteri Jokowi,” tegasnya.
Budiawan lebih lanjut mengungkapkan bahwa kebijakan Bahlil mengenai gas elpiji 3 kilogram tampaknya dirancang untuk mendiskreditkan Prabowo demi kepentingan Gibran, anak dari Jokowi.
“Kemungkinan besar Jokowi yang mengatur,” katanya.
(Muhsin/fajar)