FAJAR.CO.ID -- Kondisi negara dalam keadaan kacau. Presiden Kolombia Gustavo Petro pun meminta semua menteri dan pejabat tinggi pemerintahannya untuk mengundurkan diri, Minggu (9/2/2025).
Keputusan Presiden Petro ini menyusul ketegangan yang semakin memuncak, menyusul kritik pedas yang dilontarkannya terhadap kinerja kabinetnya. Petro melontarkan kritikan terhadap kinerja kabinet dalam
siaran langsung televisi negara beberapa hari sebelumnya.
Melalui akun X (dahulu Twitter), Presiden Petro mengumumkan telah meminta pengunduran diri para pembantunya di kabinet.
"Saya telah meminta pengunduran diri para menteri dan direktur departemen administrasi," tulisnya di X.
Dia juga menyinggung soal kepatuhan kabinet dalam cuitannya di media sosial X tersebut.
"Akan ada beberapa perubahan dalam kabinet untuk mencapai kepatuhan yang lebih besar terhadap program yang diperintahkan oleh rakyat."
Menyikapi permintaan Presiden Petro, tercatat ada tiga menteri dan dua pejabat tinggi telah mengundurkan diri pada Minggu malam.
Menteri Tenaga Kerja Gloria Ramírez mengumumkan pengunduran dirinya melalui platform X.
Ini pengunduran diri sejak pertemuan kabinet yang penuh ketegangan pada Selasa.
Ketegangan terjadi setelah Petro memberikan teguran dalam pertemuan publik selama lima jam di televisi negara. Petro pun menegaskan pemerintahannya telah gagal memenuhi target dan kinerjanya di bawah standar.
Beberapa menteri ditudingnya lamban dalam kinerja. Termasuk menteri perdagangan, pendidikan, dan kesehatan. (*)