FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Polemik kasus Pagar Laut terus bergulir. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dikabarkan tengah memburu sosok Mandor M dan dua pengacara yang diduga terlibat dalam skandal tersebut.
Pegiat media sosial Tommy Shelby turut menyoroti perkembangan kasus ini.
Melalui unggahan di media sosialnya, ia menyindir bagaimana pihak-pihak terkait kini mulai menghindari jeratan hukum.
"Ketika hukum mulai menjerat, para penguasa desa dan sekutunya bersembunyi di balik bayang-bayang," ujar Tommy di X @TOM5helby (10/2/2025).
Dikatakan Tommy, keadilan tidak akan berhenti sampai semua yang terlibat dalam skandal ini terungkap. Ia juga memperingatkan bahwa pelarian bukanlah solusi.
"Keadilan tak akan berhenti hingga semua yang terlibat dalam skandal pagar laut ini terungkap," cetusnya.
Tommy bilang, mandor M bisa saja lari dan bersembunyi. Tapi, usaha tersebut hanya akan sia-sia. Kecuali memang disembunyikan oleh pemangku kebijakan.
"Wahai Mandor M dan 2 pengacara, kalian bisa lari, tapi tak bisa sembunyi! Kecuali disembunyikan," tandasnya.
Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendalami kasus kontroversial pemasangan pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di pesisir Kabupaten Tangerang, Banten.
Hingga kini, enam perangkat desa telah diperiksa, namun beberapa sosok kunci, termasuk Kades Kohod, Mandor M, serta dua pengacara, tidak memenuhi panggilan.
Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan, Doni Ismanto Darwin, mengonfirmasi bahwa enam perangkat desa dari lima wilayah telah memenuhi panggilan KKP.
"Update pemeriksaan lanjutan kasus pagar laut di Tangerang, ada enam perangkat desa dari lima wilayah memenuhi panggilan KKP," ujar Doni, kemarin.
Mereka yang hadir adalah, Kepala Desa Karang Serang, Kepala Desa Kronjo, Kepala Desa Tanjung Pasir, Kepala Desa Ketapang, Kepala Desa Lontar, dan Sekretaris Desa Kohod.
Namun, Kepala Desa Kohod, Arsin, yang namanya banyak disebut dalam polemik ini, tidak hadir dalam pemeriksaan.
Selain Kades Kohod, Mandor M, sosok yang diduga sebagai koordinator pemasangan pagar laut, juga tidak memenuhi panggilan.
Meskipun alamatnya telah ditemukan, keberadaannya masih belum diketahui.
"Mandor M hingga kini masih dalam proses pencarian," ungkap Doni.
Dua sosok lainnya yang berinisial SW dan C, berasal dari satu kantor pengacara yang turut terseret dalam kasus ini, juga tidak hadir. Upaya menghubungi keduanya belum membuahkan hasil, dan alamat domisili mereka pun belum terverifikasi.
(Muhsin/fajar)