FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Jurnalis Senior, Naniek S Deyang menyebut banyak menteri dan pejabat kebakaran jenggot saat Presiden Prabowo Subianto akhirnya memangkas anggaran tahun 2025 sebesar Rp 306 triliun.
Naniek mengatakan, anggaran yang dipangkas tersebut sebetulnya sama seperti selama 10 tahun terakhir yang diteriakkan Prabowo jauh sebelum menjabat presiden, bahwa terjadi kebocoran APBN sebesar 300-an triliun setiap tahun.
"Dulu saat Pak Prabowo bicara kebocoran anggaran (APBN) diledek Prabocor. Nah kini setelah beliau menjadi presiden, ternyata Pak Prabowo membuktikan bahwa sinyalemen terjadi kebocoran itu memang nyata adanya! Benar APBN memang inefisiensi sebesar 300 -an triliun," kata Naniek melalui keterangannya di Facebook, Selasa (11/2/2025).
Lantas apa saja yg dipangkas Prabowo? Naniek mencontohkan, misalnya pembelian ATK kementerian yang sudah tidak masuk akal dimana mencapai Rp 44 triliun.
"ATK apa yg dibeli di Kementerian sampai berpuluh-puluh triliun? Nah pada pos pembelian ATK inilah yang paling banyak dipangkas Pak Prabowo, bahkan memangkasnya sampai 90 persen!" ungkap Wakil I Badan Pengentasan Kemiskinan ini.
Kemudian yang juga paling banyak dipangkas adalah pengeluaran untuk cetak mencetak, souvenir, dinas luar negeri, dinas luar kota, seminar, studi banding, kajian, seremonial untuk berbagai perayaan, penyewaan kendaran, jasa konsultan, dan infrastruktur.
"Hal-hal di atas itu semua berpotensi sebagai obyek basah untuk dikorupsi, padahal gak dijalankan pun negara tetap baik -baik saja, bahkan negara bisa berhemat untuk bisa digunakan menjalankan program-program prioritas yang tepat sasaran," katanya.
"Nah, sepertinya manusia -manusia yg selama ini menjadi PENIKMAT 300 Triliun itu pada kelimpungan ! Bagaimana tidak? Puluhan tahun mereka koceh duit rakyat alias bancakan pajak rakyat untuk aktivitas yang tidak memakmurkan rakyat dan memajukan Indonesia, sekarang terancam hanya bisa gigit jari," sambung Naniek.
Maka kata dia, berulahlah "raja -raja kecil" itu dengan berbagai aksi dan juga statement, seolah negara lagi tidak baik -baik saja, sehingga anggaran dipotong.
Naniek kemudian menyebut ada menteri yang over acting mematikan sebagian listrik kantornya dengan alasan karena ada pemangkasan anggaran.
"Emang ada operasional seperti biaya listrik yang dipangkas oleh presiden? Ada juga menteri yang mengumumkan akan WFH 2 hari dalam sepekan karena anggaran dipangkas. Emang apa kaitannya antara karyawan masuk dan tidak masuk dengan masalah pemangkasan anggaran?" sindirnya.
"Terus ada menteri-menteri yang melobi patnernya di komisi DPR untuk membahas pemangkasan anggaran yg dilakukan presiden tersebut dll, termasuk ada menteri yg mengumumkan akan memangkas anggaran makan siang karyawannya. Ealahh emangnya presiden memotong anggaran makan siang karyawan," tukas Naniek tergelitik.
Lucunya saat rapat kabinet akhir bulan lalu Presiden Prabowo mengumumkan pemangkasan anggaran, semua menteri/kepala badan dan lain-lain tepuk tangan seolah gembira dan setuju.
"Eh pas di luar rapat kok ada beberapa yang pada lebay. Wislah pokoknya lebay semua, kayak terjadi kiamat soal pemangkasan anggran ini. Maklum biasa menjadi penikmat terus kenikmatannya dipangkas," tutup Naniek. (Pram/fajar)