“Kemudian pada hari ini Klaten mendapatkan becak listrik yang lebih maju teknologinya. Yang dilengkapi oleh sensor dan aplikasi. Kenapa kami membuat inovasi untuk bikin aplikasi ini? Itu untuk satu, menjaga dari pemudinya sendiri,” jelas Bobby.
Yang kedua, lanjutnya, adalah kita bisa mengoptimalkan pendapatan bagi pemudinya juga.”Jadi kita bisa lihat statistik data-datanya. Berapa kilo dia jalan, kemudian berapa kira-kira potensi pendapatannya, dimana saja pelanggan-pelanggannya, gitu ya,” sambung Bobby.
Selain itu, aplikasi ini juga bisa melihat adalah kondisi dari si becak itu sendiri, apakah becak listrik harus diservis, kekuatan baterai, dan lainnya.
Dan tentunya yang dilakukan di sini adalah manfaat buat pengendara becaknya, kemudahan-kemudahan untuk pengendara becaknya, keselamatan untuk penumpangnya, terang Bobby.
Bobby berharap dengan dimulainya becak listrik bisa membangkitkan ekonomi desa.”Pada akhirnya kita merealisasikan Asta Cita beliau (Prabowo) bahwa ekonomi itu harus bangkitnya dari desa, harus bangkitnya dari bawah,” kata Bobby.
“Sehingga kami mengharapkan dari industri di sini, 2045 itu benar-benar terjadi Indonesia emas, Indonesia maju,” tutupnya.
Ciptakan Aplikasi Karya Anak Bangsa
Selain penyerahan becak listrik, pada kesempatan yang sama turut digelar acara peresmian Becak Listrik Pintar serta demo aplikasi SosioEmpowering PBLI buatan karya anak bangsa
Sementara itu, SosioEmpowering merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh PBLI sebagai wujud nyata atas komitmen organisasi ini dalam memberikan dukungan yang berkelanjutan bagi para penerima manfaat.