FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Di era modern ini, sering kali kita melihat bahwa orang kaya secara finansial sering lebih memilih untuk tampil rendah hati, bukan justru memamerkan kekayaan mereka.
Banyak individu orang yang memilih untuk hidup dengan cara sederhana dan tidak mencari perhatian publik mengenai kekayaan mereka.
Fenomena ini kemudian dijelaskan dari sudut pandang atau perspektif beberapa psikolog, terkait kepribadian orang kaya tapi tidak senang memarkan kekayaanya:
- Kepuasan Internal
Orang kaya cenderung merasa lebih bahagia dengan prestasi dan dampak positif yang mereka buat dalam kehidupan mereka dan orang lain.
Mereka sering kali memiliki kebijaksanaan untuk memahami bahwa kebahagiaan sejati tidak datang dari harta benda atau perhatian dari orang lain, melainkan dari rasa kepuasan dan kontribusi terhadap masyarakat. - Penilaian Sosial
Psikologi sosial mengungkapkan bahwa orang yang memilih memamerkan kekayaan sering kali dapat menimbulkan kesan sombong, tidak sensitif, atau bahkan tidak etis, terutama di masyarakat yang menghargai kesederhanaan.
Jika seseorang merasa bahwa memperlihatkan kekayaan bisa membuat orang lain merasa lebih rendah atau terasingkan, maka mereka mungkin akan memilih untuk tetap bersikap rendah hati. - Keamanan dan Privasi
Bagi banyak orang kaya, privasi adalah aspek penting dalam kehidupan mereka. Memamerkan kekayaan dapat meningkatkan risiko mereka untuk menjadi target penipuan, pencurian, atau bahkan peretasan.
Menghindari eksposur berlebihan terhadap media atau publik dapat dilihat sebagai upaya untuk menjaga privasi dan melindungi diri mereka dan keluarga mereka dari potensi bahaya.
Seseorang yang telah mencapai kestabilan finansial biasanya memahami bahwa harta benda yang mereka miliki tidak perlu diperlihatkan untuk memperoleh pengakuan. - Menghargai Nilai-Nilai Keluarga dan Tradisi
Banyak orang kaya yang tumbuh dalam lingkungan yang menghargai kesederhanaan dan nilai-nilai keluarga. Dalam konteks ini, mereka mungkin lebih terfokus pada pengajaran nilai-nilai seperti kerja keras, kebajikan, dan kontribusi sosial daripada sekadar menonjolkan kekayaan.
Psikologi menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki koneksi yang kuat dengan nilai-nilai keluarga dan komunitas lebih cenderung untuk hidup dengan cara yang sederhana, meskipun mereka mampu membeli kemewahan. - Ketidaktertarikan pada Validasi
Orang kaya cenderung lebih mandiri secara emosional dan tidak bergantung pada validasi eksternal dari orang lain.
Mereka tidak merasa perlu untuk "membuktikan" apapun kepada orang lain. Mereka lebih memilih untuk hidup dengan tenang dan menikmati hasil kerja keras mereka tanpa perlu mencari validasi eksternal.
(Besse Arma/Fajar)