FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Jurnalis Investigasi Dandhy Laksono memaparkan lima alasan pembangkangan terhadap efisiensi yang dicanangkan Presiden Prabowo.
“Pembangkangan terhadap program efisiensi ala Prabowo terjadi karena ini,” kata Dandhy dikutip dari unggahannya di X, Jumat (14/2/2025).
Lima hal itu, kata Dandhy sebagai berikut:
- Legitimasi kekuasannya rendah (kualitas pilpres buruk).
- Efisiensi tebang pilih.
- Skala prioritasnya kacau.
- Tak ada teladan (dia sendiri boros).
- Tak kredibel (tak serius memberantas korupsi).
Para pembangkang itu, dinilainya adalah pejabat yang punya kepentingan. Baik pemburu tentu maupun lintah darat.
“Tentu di antara pejabat atau birokrat yang membangkang ada para pemburu rente, makelar pengadaan, atau lintah darat penghisap uang pajak,” ucapnya.
Namun sebenarnya, Dandhy mengatakan Prabowo bisa saja menindaki mereka. Asal punya integritas.
“Tapi mereka bisa dilibas kalau Prabowo sendiri punya integritas dan memulainya dari lingkungan terdekat. Tak cuma modal pidato menggelegar,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo mengeluarkan instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.
(Arya/Fajar)