Pegiat Ekonomi Kreatif T Nurliyana Habsjah: Perempuan Pekerja Ekraf Harus Berdaya Saing Tinggi

  • Bagikan
Pegiat Pendidikan Ekonomi Kreatif, T Nurliyana Habsjah, SE, M.Pd

FAJAR.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah perlu serius menggarap sektor ekonomi kreatif (ekraf), bahkan harus menjadi prioritas untuk generasi muda khususnya kaum perempuan. Oleh karena itu, pendidikan dan keterampilan bidang ekonomi kreatif harus diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Dengan begitu, kualitas perempuan bidang ekraf memiliki daya saing, dan mampu berinovasi untuk menghadapi tantangan zaman," kata Pegiat Pendidikan Ekonomi Kreatif, T Nurliyana Habsjah, SE, M.Pd kepada wartawan di Jakarta, Senin (17/2/2025).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, tren pertumbuhan sektor ekonomi kreatif mengalami positif dari tahun ke tahun, tercatat 24,92 juta orang bekerja pada sektor ini. Selain itu, ekraf berhasil menciptakan nilai tambah berkisar 1.1414,7 triliun dan menghasilkan nilai ekspor sebesar 23,96 miliar dolar AS. "Kesetaraan gender sudah sangat terlihat termasuk pendidikan hingga dunia perkerjaan.

Dengan kata lain, sektor ekonomi kreatif telah menjadi salah satu industri unggulan yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan membawa perubahan positif bagi bangsa," ujar kandidat Doktor dari Universitas Negeri Jakarta.

Lebih jauh Liya-sapaan akrabnya menjelaskan bahwa Indonesia memiliki tugas besar untuk membangun ekosistem pembelajaran yang fleksibel, inklusif, dan berbasis teknologi sebagai organisasi yang peduli terhadap Pendidikan, Sosial dan Ekonomi Kreatif. "Kita harus memastikan bahwa semua orang, baik di kota maupun di pedesaan, memiliki akses ke pendidikan yang mengajarkan mereka kewirausahaan dan kreativitas," terang pendiri Yayasan Cahaya Muda Sehati yang baru saja dilaunching.

Dikatakan Liya, bahwa untuk mendukung pendidikan ekonomi kreatif pada berbagai bidang, pihaknya akan menggelar berbagai kegiatan, termasuk diskusi, seminar, focus group on discusion (FGD) dan mengumpulkan berbagai gagasan, sehingga bisa menghasilkan lebih banyak kerja sama, inovasi, dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan bangsa.

Ditempat yang sama Ketua Yayasan Cahaya Muda Sehati, Kevin Sanie Syahputra menegaskan pihaknya siap berkolaborasi dengan berbagai pihak guna mendorong Gen Z untuk terus memajukan pariwisata. "Termasuk memajukan budaya Indonesia melalui pelestarian dan pengembangan budaya bangsa dalam sektor Ekonomi Kreatif," terangnya.

Lebih lanjut Kevin menjelaskan pihaknya berkomitmen meningkatkan pendidikan ekonomi kreatif sebagai pilar pembangunan bangsa. Apalagi, sektor ini tidak bisa berjalan sendiri-sendiri.

Menurut Kevin, organisasi Pegiat Pendidikan Ekonomi Kreatif dan Yayasan Cahaya Muda Sehati mengajak sejumlah stakeholder diantaranya Pebanusa, Ikapurna Askrindo, Yayasan Pemimpin Nusantara Bersatu, Yayasan Pendidikan Indonesia Asia untuk kolaborasi dalam berbagai kegiatan. Sehingga benar-benar bisa membawa kaum perempuan dan anak generasi muda maju secaral simultan, alias "sat-set/gesit” berbisnis. "Jadi sesuai dengan bidangnya melalui pelatihan-pelatihan yang bisa menambah kopentensi personal dan di pasarkan melalui bazar-bazar UMKM dalam negeri bahkan hingga mancan negara yang membawa nama baik Indonesia," pungkasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan