Awal Pemerintahan Prabowo Dihantam Demo Bertubi-tubi, Eko Kuntadhi: Bahkan Harapan Gak Bisa Dibangun

  • Bagikan
Eko Kuntadhi

"Yang pertama itu adili Jokowi, kedua tolak efisiensi anggaran pendidikan, tiga menolak perampasan lahan warga," ujar Zulfikar kepada awak media.

Permintaan mahasiswa ini cukup menantang. Mengingat, belum lama ini Prabowo terkesan memuji-muji Jokowi. Bahkan, ia dengan lantang berteriak 'Hidup Jokowi' pada HUT Partai Gerindra beberapa waktu lalu.

Selain itu, kata Zulfikar, mereka juga menyuarakan penolakan terhadap pendidikan yang berbasis PTNBH (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum).

"Kemudian mendesak revisi UU minerba, tolak konsensi tambang terhadap instansi pendidikan," Zulfikar menuturkan.

Tegas, Zulfikar beralasan bahwa pihaknya menolak kebijakan pemerintah yang memberikan konsesi tambang bagi dunia pendidikan.

"Menurut kami kampus tidak berhak mengelola tambang. Yang di mana kampus hanya fokus untuk memperkuat dan memperbaiki kualitas SDM masyarakat Indonesia," tandasnya.

Bukan hanya itu, Zulfikar juga merefleksi lebih dari 100 hari masa kerja Presiden Prabowo usai dilantik pada Oktober 2024 lalu.

Zulfikar menganggap bahwa Presiden Prabowo harus melakukan evaluasi terhadap kinerja para pembantunya di kabinet.

"Reshuffle Menteri yang tidak pro terhadap rakyat," cetusnya.

Tidak berhenti di situ, Zulfikar juga menyoroti maraknya aksi pelecehan seksual dalam kampus. Tidak terkecuali kampus tempat dirinya menimba ilmu.

"Kemudian tindak keras pelaku kekerasan seksual yang ada di kampus," sebutnya.

Lanjutnya, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur, mesti diperjelas oleh pemerintah.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan