FAJAR.CO.ID -- Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Senin (17/2), mengatakan bahwa Uni Eropa (EU) tidak seharusnya mengambil sikap yang akan bertentangan dengan kebijakan AS terhadap Ukraina, menurut kantor berita milik pemerintah ANSA.
Melaporkan pertemuan darurat para pemimpin Eropa tentang Ukraina yang diadakan di Paris yang dihadiri Meloni, kantor berita tersebut mengatakan bahwa Meloni tidak senang dengan format pertemuan yang terbatas tersebut, karena tidak mengikutsertakan negara-negara Baltik dan Nordik, yang paling rentan terhadap risiko perluasan perang di Ukraina.
Pertemuan tersebut tidak dapat dilakukan dalam format "anti-Trump", katanya, seraya menambahkan bahwa AS sedang berupaya mencapai perdamaian dan EU harus melakukan bagiannya dalam konteks tersebut.
Selama pertemuan tersebut, Meloni juga menyatakan penentangannya terhadap pernyataan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer tentang kemungkinan pengiriman pasukan penjaga perdamaian Eropa ke Ukraina.
Itu akan menjadi solusi yang paling rumit dan paling tidak efektif, terutama tanpa jaminan keamanan yang memadai untuk Ukraina, tambahnya.
Oleh karena itu, jalan lain harus dieksplorasi, terutama yang melibatkan AS, kata Meloni.
"Dalam konteks Euro-Atlantik itulah keamanan Eropa dan Amerika dibangun," imbuhnya.
Para pemimpin Eropa berkumpul pada Senin (17/2) di tengah kekhawatiran yang dipicu oleh keterlibatan langsung Presiden AS Donald Trump dengan Rusia dan niat pemerintahannya untuk mengecualikan EU dari perundingan damai Ukraina.