FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Pendirian Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) menuai beragam tanggapan di media sosial.
Sejumlah warganet menyambut baik inisiatif ini, namun tak sedikit yang mempertanyakan efektivitas dan transparansi pengelolaannya.
Beberapa pengguna media sosial mengungkapkan kekhawatiran mereka terkait mekanisme pengawasan dan potensi risiko dalam pengelolaan aset negara.
Salah satu warganet di platform X, @Faya*tik*, menyoroti beberapa hal yang dinilainya berpotensi menimbulkan masalah dalam pengelolaan Danantara.
"Gimana gak khawatir Danantara itu - BPK dan KPK gak boleh mengaudit tanpa izin DPR - Kalau terjadi loss gak ada pidananya - Tim pakarnya Burhanudin Abdullah terpidana korupsi - Pelaksananya Pandu Sjahrir (ponakan LBP) - Pengawasnya Jokowi (bosnya LBP)," tulis @Faya*tik* dalam unggahannya, dikutip FAJAR.CO.ID, Kamis (20/2/2024).
Meski menuai berbagai opini, pemerintah optimistis bahwa Danantara dapat menjadi instrumen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui investasi strategis di berbagai sektor. (eds)