FAJAR.CO.ID, JAKARTA –Depresi itu berbeda dengan apa yang terlihat, dang apa yang dirasakan pengidapnya.
Terkadang dimata orang depresi itu terlihat sebagai bentuk rebahan dan dicap sebagai pemalas, namun yang sebenarnya terjadi yakni, depresi mempengaruhi defisiensi vitamin D yang memicu tubuh mudah merasa lelah.
Depresi juga kadang diartikan sebagai luapan perasan cengeng dan tampak sangat lebay, tetapi yang sebenarnya terjadi adalah salah satu proses untuk membantu release hormone kortisol berlebih dari dalam tubuh dengan cara menangis.
Penyendiri dan anti sosial merupakan gambaran orang ketika mendeskripsikan tentang orang yang sedang mengalami depresi, padahal bagi penderita berada di keramaian membuat mereka kelelahan dan merasa sangat cemas.
Tidak sedikit orang yang menceritakan bahwa orang-orang yang mengalami gangguan mental seperti depresi, terkesan sangat posesif dan terkenal sebagai manusia overthinking. Namun, yang benar terjadi ialah adanya peningkatan pada hormon kortisol sehingga memperkuat rasa takut dan kewaspadaan.
Terakhir, yang tanggapannya paling tidak bisa diterima, yakni ketika orang-orang menganggap bahwa orang depresi dikarenakan karena kurang bersyukur. Sedangkan, faktanya penderita sedang kesulitan merasakan emosi positif dikarenakan hormone serotonim dan dopamine mengalami penurunan.
(Besse Arma/Fajar)