"Dan dengan kurangnya edukasi dan sosialisasi, mereka datang ke sana dan tidak terdaftar di kementerian. Jadi susah gitu, kalau mereka kenapa-kenapa, mereka tidak terdeteksi," imbuhnya.
Seperti diketahui, tagar #KaburAjaDulu muncul sebagai bentuk kegelisahan anak muda terhadap situasi di dalam negeri. Banyak yang menganggap bahwa bekerja di luar negeri adalah solusi untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Namun, alih-alih sekadar mengikuti tren tanpa persiapan matang, Raffi Ahmad bersama KP2MI berharap anak muda bisa lebih berpikir produktif, mencari peluang kerja secara legal, serta memahami pentingnya perlindungan hukum sebelum bekerja di luar negeri.
(Wahyuni/Fajar)