Blokade jalan ini sebagai bagian dari lanjutan aksi pada siang hari. Meminta pemerintah untuk mengevaluasi kembali kebijakan efesiensi.
Pantauan di lokasi sekitar pukul 20.04 Wita, bentrokan antara warga dan mahasiswa tidak terhindarkan. Memaksakan Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Makassar.
Mahasiswa yang menjadikan tembok kampus sebagai tameng pun dipukul mundur warga setempat yang merasa geram akses jalannya diputus hingga malam.
Sesekali, mahasiswa membakar petasan dan diarahkan ke warga yang berkerumun di jalanan.
Sementara itu, pihak Kepolisian meminta agar warga berhenti melakukan perlawanan agar memudahkan dalam melakukan pengamanan.
"Disampaikan kepada warga, bergeser dulu, bergeser. Yang di trotoar mundur ki dulu daeng, tabe'. Kami juga akan bersihkan di situ," kata anggota dari mobil Raisa.
Ia juga meminta agar anggota Kepolisian yang bertugas di lokasi memberikan pengamanan kepada warga terlebih dahulu.
"Tolong anggota coba menghadap keluar lagi, imbau warga agar lokasi steril. Nanti di dalam ada Jatanras, Perintis, dan Resmob Polda Sulsel," tandasnya.
Sampai berita ini diturunkan, personel gabungan dan dua mobil pengurai massa (Raisa) dari Sabhara dan Brimob Polda Sulsel masih berada di lokasi melakukan pengamanan. (Muhsin/fajar)