“Di Jerman, usia dan fisik bukan hambatan. Yang penting ada niat dan kemauan untuk bekerja. Jika tidak punya pengalaman, mereka akan diajarkan,” ujarnya.
Bunda Corla juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap dampak sosial akibat sulitnya memperoleh pekerjaan. Ia menilai bahwa fenomena pengangguran bisa berkontribusi terhadap meningkatnya tingkat kriminalitas di Indonesia.
“Banyak anak muda akhirnya stres karena tidak bisa bekerja. Akibatnya, ada yang terlibat dalam tindakan kriminal seperti pembegalan atau penyalahgunaan narkoba. Pemerintah selalu menyerukan ‘ayo bangun Indonesia’, tapi bagaimana caranya jika generasi muda tidak diberikan kesempatan?” tegasnya.
Menanggapi kritik tersebut, Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Immanuel Ebenezer tampak tidak bisa membantah pernyataan Bunda Corla. Ia justru mengakui bahwa permasalahan sulitnya mencari pekerjaan di Indonesia merupakan warisan dari rezim sebelumnya.
“Apa yang disampaikan Bunda Corla benar. Ada kebijakan di masa lalu yang merugikan rakyat, seperti pembatasan usia dalam pekerjaan. Tugas pemerintahan Prabowo-Gibran sekarang adalah memperbaiki kondisi ini,” kata Immanuel Ebenezer.
Namun, ia meminta masyarakat untuk mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja, mengingat pemerintahan saat ini masih baru.
“Negara ini selalu menjaga warga negaranya. Saat ini, kita sedang membangun lapangan pekerjaan dengan sistem yang lebih baik. Mohon dukungannya karena kita baru beberapa bulan menjabat,” tambahnya.
Pernyataan tersebut memicu reaksi keras dari publik. Banyak warganet yang menilai sikap pemerintah terhadap isu ketenagakerjaan masih jauh dari harapan.