Pelaku Pengeroyokan Berkeliaran, Korban Pertanyakan Penanganan Kasus di Polsek Tallo Makassar

  • Bagikan
Ilustrasi Pengeroyokan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Seorang warga Kecamatan Tallo, Kota Makassar, bernama Iriani (42), mengeluhkan lambatnya proses hukum atas laporan penganiayaan yang dialaminya dan ayahnya (Sahabuddin).

Meski telah melapor ke Polsek Tallo dan memiliki bukti visum serta rekaman CCTV, para terduga pelaku masih belum ditahan. Padahal, peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi sejak 5 Februari lalu.

Iriani menceritakan kronologi kejadian yang bermula ketika ayahnya terlibat pertengkaran dengan seorang pria bernama Daeng Tallasa di area kamar masjid.

"Bapakku ini mau tidur, baru tidak berhenti (Daeng Tallasa) na buka tutup (dobrak-dobrak) pintu kamar masjid dengan keras, jadi bapakku menegur," ujar Iriani kepada fajar.co.id, Minggu (23/2/2025) malam.

Ia mengaku mengetahui keributan antara ayahnya dan Daeng Tallassa yang juga merupakan tukang Adzan di Masjid setelah pulang berolahraga.

Karena tidak ingin terjadi keributan lagi, ia menemani ayahnya untuk mengemas barang-barangnya di kamar Masjid untuk dibawa ke rumah.

Ia menduga keributan itu terjadi karena adanya kecemburuan sosial dari Daeng Tallasa. Sebab, ayahnya diberikan izin tinggal di Masjid.

"Sudah lama skali mi tinggal di situ. Paling kalau pulang di rumah untuk mencuci baju. Selebihnya di masjid ki," sebutnya.

Saat menemani ayahnya di Masjid untuk mengemas pakaian, tiga pria tiba-tiba menerobos masuk, salah satunya membawa badik.

"Dua orang berhasil masuk, dan satu orang saya hadang pakai helm karena dia bawa badik," ungkapnya.

Ia menambahkan, saat mencoba menghalangi, pria yang membawa badik mengancam akan menikam ayahnya di dalam kamar masjid.

Iriani pun terlibat adu fisik, hingga badik tersebut sempat mengenai tangannya. Sementara itu, ayahnya dikeroyok oleh dua orang lainnya sebelum para pelaku melarikan diri.

Setelah kejadian, keluarganya segera melapor ke Polsek terdekat.

Namun, meski sudah ada bukti visum, helm yang hancur akibat benturan, serta rekaman CCTV yang menunjukkan jelas para pelaku, polisi masih belum mengambil tindakan tegas.

Menurut Iriani, pihak kepolisian berdalih bahwa belum ada saksi yang mau memberikan keterangan, meski rekaman CCTV sudah cukup menjadi bukti kuat.

"Polisi bilang kalau ada satu saksi saja, pasti langsung ditahan. Padahal di CCTV jelas ada yang memukul bapakku dan membawa badik," ucapnya dengan nada kecewa.

Iriani berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan tersebut dan menangkap para pelaku sebelum kejadian serupa terulang kembali.

"Harus ditahan (pelaku) karena sudah adami bukti CCTV, visum sama helmku yang hancur. Baru sudah ada mi fotonya yang bawa badik di kantor Polisi," sesalnya.

Ia juga merasa resah karena khawatir mendapat ancaman dari keluarga pelaku, yang dikenal memiliki rekam jejak sering terlibat perkelahian di daerah tersebut.

Diduga Kuat Perencanaan

Berdasarkan kronologi dan pengakuan korban, pelaku diduga melakukan perencanaan pengeroyokan. Pasalnya, awalnya korban Sahabuddin (ayah Iriani) hanya terlibat perselisihan dengan pelaku Daeng Tallasa, yang mendobrak pintu kamar tempatnya tidur.

Tidak puas mendobrak pintu kamar, pelaku kemudian berteriak tungguma, lantas kembali ke rumahnya mengambil senjata tajam serta memanggil anggota keluarganya yang lain.

Setelah berselang beberapa saat, pelaku datang bersama anggota keluarganya sambil membawa senjata tajam. Beruntung, saat kejadian banyak warga yang menyaksikan sehingga para pelaku tidak sampai memarangi atau menikam korbannya dengan senjata tajam yang sengaja disiapkan dari rumahnya.

Terpisah, Kapolsek Tallo, Kompol Syamsuardi mengatakan, saat ini pihaknya sementara melakukan penyelidikan. Ia juga membantah penanganan lamban dari pihaknya.

"Sementara dilakukan pencarian pelakunya, bukan dibiarkan (berlarut-larut laporannya). Saksi yang diperiksa sudah banyak," kata Syamsuardi, Minggu malam.

Namun, kata Syamsuardi, sepanjang penyelidikan yang dilakukan, terduga pelaku masih belum bisa dipastikan.

"Cuma memang pelakunya kan sementara dicari, di situ tidak jelas pelakunya siapa. CCTV sementara kita selidiki rekamannya," tukasnya.

Syamsuardi bilang, saat ini pihaknya terus bekerja di lapangan untuk mengungkap kasus tersebut. Ia kemudian meminta kepada keluarga korban agar memberikan kepercayaan penuh kepada pihak Kepolisian.

"Untuk korban, percayakan kepada Polsek untuk menangani. Insyaallah dalam waktu dekat kita bisa ungkap pelakunya," kuncinya. (Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan