Beda Argumen Said Didu dengan Andi Arief Soal Intervensi Politik di Danantara

  • Bagikan
Ilustrasi gedung Danantara (ist)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Politikus Partai Demokrat, Andi Arief, menyatakan pentingnya intervensi politik negara dalam persaingan ekonomi.

Hal ini ia sampaikan melalui akun media sosialnya pada Rabu (26/2/2025), sebagai respons terhadap pernyataan Muhammad Said Didu mengenai pengelolaan perusahaan Danantara.

Andi Arief menyatakan bahwa intervensi politik negara diperlukan agar tidak terjadi ketimpangan dalam persaingan bebas.

"Intervensi itu menurut saya boleh saja dilakukan, asal intervensi politik negara," ujar Andi Arief di X @Andiarief.

Dikatakan Andi Arief, tanpa campur tangan negara, sebuah entitas ekonomi bisa menjadi korban dari persaingan yang tidak sehat.

"Tanpa politik negara, bisa jadi korban persaingan bebas. Kerugian negara banyak juga terjadi karena faktor persaingan bebas," tandasnya.

Pernyataan ini merupakan tanggapan atas unggahan Muhammad Said Didu yang sebelumnya mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kemungkinan adanya intervensi politik dalam pengelolaan Danantara.

Said Didu menilai bahwa tanpa intervensi politik, kepercayaan investor terhadap perusahaan tersebut akan lebih terjaga.

"Sudah dua hari mempelajari Danantara termasuk pengelolanya, saya masih belum yakin bisa bebas dari intervensi politik dan kekuasaan," kata Said Didu.

Said Didu bilang, jika nantinya intervensi tidak bisa dibendung, maka investor sulit untuk masuk ke Indonesia.

"Jika demikian BUMN bisa tamat," timpalnya.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah resmi mengumumkan struktur organisasi Danantara, lembaga pengelola dana investasi negara yang bertujuan memperkuat ekonomi nasional.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan