Namun, aktivitas yang terlalu melelahkan seperti berlarian di luar rumah sebaiknya dihindari agar anak tidak cepat merasa haus dan lemas.
- Melibatkan Anak dalam Memilih Menu Sahur dan Berbuka
Agar anak lebih termotivasi menjalani puasa, orang tua bisa melibatkan mereka dalam memilih dan menyiapkan menu sahur serta berbuka. Anak yang diberi kesempatan menentukan makanan favoritnya akan merasa lebih bersemangat untuk menjalani puasa hingga waktu berbuka.
Selain itu, pastikan makanan yang dipilih tetap bergizi dan memberikan energi yang cukup untuk menunjang aktivitas mereka sepanjang hari. Pilihan makanan yang mengandung protein, serat, dan karbohidrat kompleks sangat dianjurkan agar mereka tidak mudah lemas selama puasa.
- Peran Keluarga dalam Membangun Semangat Anak
Motivasi anak dalam menjalani puasa juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Ketika mereka melihat anggota keluarga lain menjalankan ibadah puasa dengan penuh semangat, mereka akan lebih termotivasi untuk ikut serta.
Orang tua bisa mengajak anak terlibat dalam berbagai aktivitas Ramadan bersama keluarga, seperti membantu menyiapkan hidangan berbuka, mengikuti salat Tarawih, atau membaca kisah-kisah inspiratif tentang Ramadan. Dengan begitu, anak akan lebih memahami makna puasa dan menjalaninya dengan penuh kesadaran, bukan sekadar ikut-ikutan.
Dengan menerapkan pendekatan yang tepat dan suasana yang menyenangkan, anak dapat belajar berpuasa dengan antusias dan menjadikan Ramadan sebagai pengalaman berharga yang membentuk kebiasaan baik hingga dewasa.
(Wahyuni/Fajar)