FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan bahwa dirinya pernah memperingatkan Riva Siahaan.
Seperti diketahui, saat ini Riva menjadi tersangka korupsi PT Pertamina Patra Niaga yang ditangkap Kejaksaan Agung dalam kasus dugaan korupsi senilai Rp193,7 triliun.
Dalam wawancara di kanal YouTube Narasi TV, Ahok mengaku pernah memarahi Riva saat masih menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.
"Si Riva pernah gue maki. Kalau gue Dirut, udah gue pecat lo!," kata Ahok dalam pernyataannya.
Menanggapi hal tersebut, pegiat media sosial Jhon Sitorus menilai bahwa Ahok sebenarnya sudah memberikan peringatan terkait dugaan permainan kotor Riva di Pertamina.
"Ternyata Ahok sudah pernah kasih warning ke Pertamina soal Riva Siahaan yang ditangkap Kejagung hari ini. Jadi, kira-kira siapa yang melindungi Riva dkk?," kata Jhon Sitorus di X @JhonSitorus (1/3/2025).
Jhon pun mendukung upaya Ahok untuk terus mengungkap lebih jauh skandal ini.
"Bongkar terus, Pak Ahok," tambahnya.
Jhon mengaku mendukung jika Kejaksaan Agung (Kejagung) melakukan pemanggilan pemeriksaan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengenai Mega korupsi yang terjadi di Pertamina Patra Niaga.
Sebagai mantan Komisaris Utama (Komut), Ahok dinilai memiliki pengetahuan luas terkait apa yang selama ini terjadi di Pertamina.
"Saya juga senang jika Ahok diperiksa oleh Kejaksaan Agung, apalagi kalo pemeriksaannya secara terbuka," Jhon menuturkan.
Dikatakan Jhon, dirinya mengingat ketika Ahok dipanggil menjadi saksi di sidang kasus suap Reklamasi oleh Sanusi.
"Kita disuguhkan dengan tontonan gratis dan penuh daging soal ilmu hukum dan logika di depan pengadilan," terangnya.
Jhon menuturkan bahwa Ahok paham mengenai detil soal apa yang dia kerjakan dalam ranah komisaris Pertamina.
"Yang jelas, Ahok tidak pernah lari atau mangkir. Ahok selalu hadir dengan tegak kepala," tandasnya.
Terpisah, Elite Partai Demokrat, Andi Arief, menyoroti polemik dugaan korupsi di PT Pertamina Patra Niaga dan mempertanyakan kinerja Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) selama menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Andi Arief menyinggung pembangunan kilang minyak yang sudah lama menjadi isu publik.
Ia mempertanyakan berapa banyak kilang yang telah dibangun selama Ahok menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.
"Soal pembangunan kilang minyak jadi wacana publik sejak lama," ujar Andi Arief di X @Andiarief (1/3/2025).
"Tolong titip pertanyaan buat Pak Ahok berapa banyak kilang yang sudah di bangun dimasa menjadi komut?," tambahnya.
Ia juga menilai bahwa dalam berbagai wawancara Ahok di sejumlah stasiun televisi, pertanyaan mengenai progres pembangunan kilang tidak pernah ditanyakan.
"Melihat wawancaranya di beberapa TV, itu tidak ditanyakan," tandasnya.
Andi Arief bilang, berdasarkan pengakuan Ahok dalam beberapa kesempatan, Komut tidak bisa mengawasi anak perusahaan karena alasan tersendiri.
"Karena anak perusahaan itu memiliki komisarisnya sendiri. Dalam bahasa lain Ahok merasa gak berdaya," kuncinya.
Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap skandal korupsi dalam ekspor-impor minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina.
Salah satu modus yang dilakukan adalah memanipulasi bahan bakar minyak (BBM) jenis RON 90 menjadi RON 92 sebelum dipasarkan, menyebabkan kerugian negara yang mencapai Rp 193,7 triliun.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Abdul Qohar, menjelaskan bahwa pengadaan BBM ini dilakukan oleh PT Pertamina Patra Niaga.
Namun, dalam praktiknya, perusahaan tersebut membeli BBM dengan kualitas lebih rendah (RON 90), lalu menjualnya seolah-olah sebagai RON 92 dengan harga yang lebih tinggi.
Modus manipulasi ini tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga berpotensi mempengaruhi kualitas BBM yang digunakan masyarakat. Kejagung memastikan akan terus mengusut kasus ini hingga ke akar-akarnya.
(Muhsin/fajar)