Setan Tak Bisa Menggoda Manusia di Bulan Ramadan? Ini Penjelasannya!

  • Bagikan
Ilustrasi Ramadan. (int)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah dan kemuliaan bagi umat Islam. Salah satu hal yang sering menjadi perbincangan adalah apakah benar setan dikurung selama bulan Ramadan. Pernyataan ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW, tetapi apakah maknanya harus dipahami secara harfiah? Mari kita simak penjelasannya berdasarkan dalil Al-Qur’an dan hadits.

Salah satu hadits yang sering dijadikan rujukan mengenai hal ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ، فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

"Apabila telah datang bulan Ramadhan, maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu." (HR. Al-Bukhari No. 1899 dan Muslim No. 1079)

Hadits ini dengan jelas menyebutkan bahwa setan-setan dibelenggu (صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ). Namun, banyak ulama yang menjelaskan bahwa makna dari hadits ini tidak selalu harus dipahami secara harfiah.

Para ulama memberikan beberapa penafsiran mengenai hadits ini:

  1. Makna Hakiki (Lahiriah)
    Sebagian ulama berpendapat bahwa setan benar-benar dibelenggu secara fisik sehingga mereka tidak dapat menggoda manusia seperti di luar bulan Ramadhan. Pendapat ini dipegang oleh sebagian ulama salaf yang memahami hadits sesuai dengan makna zahirnya.
  2. Makna Kiasan (Majazi)
    Mayoritas ulama memahami hadits ini secara kiasan, bahwa meskipun setan dibelenggu, bukan berarti segala bentuk godaan dan kemaksiatan berhenti. Penafsiran ini menyebutkan beberapa kemungkinan:
    o Setan tidak dapat menggoda seperti biasanya, karena suasana keimanan meningkat di bulan Ramadhan. Umat Islam lebih banyak beribadah, berpuasa, membaca Al-Qur'an, dan melakukan amal saleh lainnya.
    o Yang dibelenggu adalah setan dari kalangan jin, tetapi hawa nafsu manusia tetap ada. Sehingga meskipun setan dikurung, godaan bisa tetap datang dari dalam diri sendiri (nafsu).
    o Yang dibelenggu adalah setan pembangkang, yaitu iblis dan sebagian jin yang sangat berbahaya. Namun, bukan berarti semua setan tidak bisa beraktivitas sama sekali.

Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan:
"Setan-setan dibelenggu bermakna bahwa mereka tidak bisa menggoda manusia seperti biasanya di luar Ramadhan karena manusia lebih sibuk dengan ibadah dan ketaatan kepada Allah." (Syarh Shahih Muslim, 7/188).

Sementara itu, Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari menyebutkan bahwa:
"Setan dibelenggu bukan berarti semua setan tanpa terkecuali, tetapi yang dimaksud adalah setan pembangkang dan paling jahat yang sangat menggoda manusia."

Apakah Masih Ada Kemaksiatan di Bulan Ramadan?
Jika setan benar-benar dibelenggu, mengapa masih ada orang yang bermaksiat di bulan Ramadhan? Hal ini dapat dijelaskan dengan beberapa poin:

  1. Hawa nafsu manusia tetap ada – Tidak semua keburukan berasal dari setan, tetapi juga dari hawa nafsu manusia sendiri. Allah berfirman:

إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي
"Sesungguhnya nafsu itu selalu memerintahkan kepada keburukan, kecuali orang yang diberi rahmat oleh Tuhanku." (QS. Yusuf: 53)

  1. Pengaruh kebiasaan sebelum Ramadhan – Jika seseorang sudah terbiasa dalam kemaksiatan sebelum Ramadhan, maka kebiasaan itu bisa tetap terbawa meskipun setan dibelenggu.
  2. Tidak semua setan dibelenggu – Sebagian ulama berpendapat bahwa yang dibelenggu adalah setan dari kalangan jin, sedangkan manusia yang berperilaku seperti setan tetap bisa berbuat maksiat.

Mayoritas ulama berpendapat bahwa godaan setan memang berkurang karena suasana keimanan meningkat, tetapi hawa nafsu manusia tetap bisa menjadi sumber maksiat. Oleh karena itu, Ramadan adalah waktu yang tepat bagi setiap Muslim untuk memperkuat iman, menahan diri dari dosa, dan meningkatkan ibadah.
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang mendapatkan keberkahan di bulan Ramadan dan terhindar dari godaan setan serta hawa nafsu. Aamiin.(Wahyuni/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan