Kasus Warga Makassar Jalan di Tempat, Tommy Shelby: Ahh Itu Biasa, Gamma Saja 100 Hari Masih Belum Jelas

  • Bagikan
Ilustrasi Pengeroyokan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat Medsos, Tommy Shelby turut menyoroti laporan warga Kota Makassar yang dinilai lambat ditangani pihak kepolisian.

Kabarnya, laporan warga bernama Iriani sudah sebulan di Polsek Tallo, Kota Makassar, namun hingga kini terduga pelaku masih berkeliaran.

"Sudah sebulan tidak ada kejelasan kasusnya? Ahh itu biasa," kata Tommy di X @TOM5helby (6/3/2025).

Merasa tidak heran atas kinerja kepolisian, Tommy mengingatkan publik pada kasus Gamma Rizkynata Oktavandy (GRO), siswa SMKN 4 Semarang yang menjadi korban penembakan oleh polisi.

"Gamma saja sudah 100 hari tewas ditembak masih belum jelas kelanjutan kasusnya," cetusnya.

Sebelumnya diberitakan, tepat sebulan berlalu laporan warga bernama Iriani (42) di Polsek Tallo, Makassar, namun hingga kini masih belum menemukan titik terang.

Seperti diketahui, Iriani melapor ke pihak berwajib setelah menjadi korban penganiayaan bersama ayahnya bernama Sahabuddin.

Iriani mengatakan, mestinya pihak Kepolisian telah meringkus terduga pelaku karena bukti-bukti yang menguatkan perbuatan kriminal itu telah diberikan.

"Banyak sekali ji saksi tapi tidak mauki (bersuara), karena takut diintimidasi," kata Iriani, Kamis (6/3/2025) malam.

Iriani terus mendorong pihak Kepolisian agar menindaklanjuti laporannya karena tidak ingin hal serupa kembali terjadi terhadap keluarganya.

"Sudah mi juga kukasih foto pelaku ke penyidik sama pak Kanit (Reskrim Polsek Tallo, red), selain bukti CCTV," tandasnya.

Ia pun berharap agar laporannya tidak berlarut-larut di Kepolisian. Apalagi, belakangan ini tagar #UntungAdaPolisi ramai digaungkan.

Iriani berharap, dengan adanya tagar #UntungAdaPolisi, laporan masyarakat kecil seperti dirinya bisa mendapatkan perhatian.

"Saya berharap pelaku yang masih berkeliaran segera ditangkap," harapnya.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Tallo, Iptu Saiful Basir, mengatakan bahwa dalam perkara tersebut sedikitnya enam saksi yang diajukan untuk menguatkan laporan Iriani.

"Jadi begini, ada enam saksi yang diajukan, setelah itu saya Lidik, tapi tidak memberikan keterangan. Tidak mau sekali, takutki diancam," kata Saiful, Kamis malam.

Diakui Saiful, saat ini pihaknya terkendala pada pemeriksaan keterangan saksi-saksi.

"Jadi kendalanya itu, saksinya (tidak mau memberikan keterangan)," sebutnya.

Saiful bilang, hingga saat ini pihaknya baru mendapatkan keterangan dari dua saksi. Keterangan para saksi itupun baru didapatkan ketika penyidik mendatangi kediaman mereka.

"Sementara dua (saksi yang bicara), itupun saya datangi rumahnya beberapa hari lalu," imbuhnya.

Dijelaskan Saiful, ayah Iriani, Sahabuddin, memiliki permasalahan dengan rekan sejawatnya di Masjid, bernama Daeng Tallasa.

"Sehingga nda tau bagaimana-bagaimana, anaknya mi itu Tallasa turun," jelasnya.

Kata Saiful, ujung dari penyelidikan yang dilakukan pihaknya sebentar lagi akan menemukan titik terang. Meskipun, warga setempat takut memberikan keterangan.

"Sudah hampir mi itu (diamankan pelakunya), setelah saya turun, interogasi, ada tekanan itu dari (dg Tallasa). Takut semua orang di sana (memberikan keterangan)," tegasnya.

Tambahnya, dalam waktu dekat Daeng Tallasa akan memenuhi panggilan di Polsek Tallo dalam rangka memberikan keterangan perihal kasus tersebut.

"Jadi sabar-sabar maki dulu, kalau bukan besok, lusa Tallasa ke kantor memberikan keterangan," kuncinya.

Sementara itu, Kapolsek Tallo, Kompol Syamsuardi menegaskan bahwa dalam waktu dekat terduga pelaku akan diringkus oleh pihaknya.

Hal itu diungkapkan Syamsuardi karena pihaknya telah memeriksa dua saksi yang mengetahui ataupun menyaksikan penganiayaan tersebut.

"Dalam waktu dekat kami akan ambil terduga pelaku, karena saksi kunci sudah diperiksa. Tinggal menunggu waktu. Apalagi kan kasus ini bukan kasus berat. Penganiayaan," Syamsuardi menegaskan. (Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan