Para kontraktor menegaskan bahwa jalan tol yang mereka bangun sudah memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan negara, tetapi hak mereka sebagai pekerja tidak pernah diperhatikan.
"Pekerjaan kami yang di Bawen jalan tol, sekarang orang kalau mau ke Solo, orang besoknya kalau mau pulang kampung mudik ke Semarang dengan mudahnya lancar, sudah nggak ada banjir coba, sudah bermanfaat bagi masyarakat, bagi negara," pungkasnya.
Namun, di balik keberhasilan infrastruktur tersebut, mereka justru merasa ditinggalkan.
"Hasil tol itu sudah menguntungkan mereka tetapi kami tidak pernah dilihat bahkan kami tidak pernah dibayar. Saya sendiri 23 miliar pak, Pak Andi sekitar 7 miliar, dan rata-rata teman-teman ini sangat besar dampak dari akibat korupsi sehingga kami ini terlantarkan dan kami tidak dibayar sampai sudah 12 tahun bahkan sekarang udah 13 tahun mungkin," tambahnya. (Wahyuni/Fajar)