Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Diprediksi Hanya Omon-omon

  • Bagikan
Ilustrasi. (INT)

Lebih jauh, Amalia menjelaskan, jika dilihat menurut komponen, deflasi yang terjadi pada Februari 2025 utamanya didorong oleh deflasi komponen harga yang diatur pemerintah. Tingkat deflasi pada komponen ini sebesar 2,65 persen.

Kemudian, komponen harga bergejolak juga mengalami deflasi sebesar 0,93 persen dan memberikan andil deflasi sebesar 0,16 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi adalah daging ayam ras, bawang merah, cabai merah, cabai rawit, tomat, dan telur ayam ras.

Anomali

Di atas kertas, penurunan harga-harga barang seharusnya membuat masyarakat giat berbelanja. Murahnya barang akan direspons positif dan berakibat banyak berbelanja, apalagi menjelang Ramadan tahun 2025. Sungguh ironi, deflasi harus terjadi satu bulan jelang Ramadan, di mana tingkat konsumsi masyarakat biasanya meningkat.

Setidaknya informasi ini menjadi petunjuk jika benar jika ekonomi masyarakat sedang terjun bebas. Secara logika, jika Barang-barang sedang mengalami penurunan harga apalagi masyarakat Indonesia sebagian besar muslim sedang menggelar hajat besar yakni menunaikan ibadah Puasa.

Diketahui jika Indonesia menghadapi deflasi tahunan pertama sejak tahun 2000. Diketahui jika
Pada Januari 2025 secara bulanan atau MtM dan tahun kalender ytd terjadi deflasi 0,76% atau terjadi penurunan IHK dari 106,80 pada Desember 2024 menjadi 105,99 pada Januari 202.

Pada akhirnya Deflasi terjadi lagi di Bulan Februari 2025. Indikator ekonomi sangat jelas. Ditemukan di lapangan, sejumlah warga mengaku menahan diri untuk berbelanja karena merasa kondisi ekonomi sedang tak baik-baik saja.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan