Jelang Lebaran, DPR RI Tinjau Jalan Tol dan Stasiun Kereta untuk Pastikan Kelancaran Mudik

  • Bagikan
Anggota Komisi V DPR RI, Teguh Iswara Suardi, ST, M.Sc,

FAJAR.CO.ID, BANDUNG – Anggota Komisi V DPR RI, Teguh Iswara Suardi, ST, M.Sc, dari Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan II, melaksanakan Kunjungan Kerja Spesifik dalam rangka meninjau kesiapan infrastruktur transportasi menghadapi arus mudik Lebaran 2025. Kunjungan ini dilakukan di Stasiun Kereta Api dan Jalan Tol Cipularang, Bandung, Jawa Barat.

Dalam kesempatan tersebut, Teguh Iswara Suardi menyoroti beberapa aspek krusial untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan masyarakat selama mudik.

Salah satu poin utama yang dibahas adalah kebijakan perpanjangan kerja dari rumah (WFH) sebelum dan sesudah Lebaran untuk mengurangi kepadatan arus balik.

Ia mengapresiasi langkah ini dan menegaskan pentingnya sosialisasi serta koordinasi dengan pemangku kepentingan agar masyarakat dapat merencanakan perjalanan mereka dengan baik, termasuk dalam hal pembelian tiket untuk menghindari kepadatan pada hari tertentu.

Dalam tinjauannya, Teguh juga menyoroti potensi kendala akibat kondisi cuaca selama musim mudik. Berdasarkan peta yang dipaparkan Kementerian Pekerjaan Umum dan hasil Rapat Kerja dengan BMKG, diprediksi curah hujan masih tergolong menengah hingga tinggi pada Maret hingga April, terutama saat arus mudik berlangsung.

"Kondisi ini memerlukan perhatian ekstra, terutama terkait kesiapsiagaan infrastruktur untuk menghadapi kemungkinan bencana seperti longsor dan banjir,"katanya.

Sebagai contoh, ia mengingatkan kejadian longsor di jalur Kereta Api Makassar-Parepare yang terjadi pada Desember lalu saat momen Natal dan Tahun Baru (Nataru), mengakibatkan layanan kereta terhenti lebih dari sepuluh hari. Teguh meminta agar jalur kereta api di Sulawesi Selatan masuk dalam daftar pantauan khusus, mengingat dalam data yang ada saat ini, hanya terdapat 148 lokasi di Jawa dan 83 lokasi di Sumatera, tanpa memasukkan Sulawesi Selatan.

Ia menegaskan perlunya komunikasi dan koordinasi antara Kementerian Perhubungan dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan langkah mitigasi yang lebih baik agar insiden serupa tidak terulang.

Selain itu, beliau juga menyoroti inovasi digital dalam pengelolaan mudik, khususnya aplikasi Nusantara Hub, yang berfungsi untuk mengintegrasikan data penyelenggaraan mudik gratis, memantau arus perjalanan, serta mengoordinasikan layanan transportasi. Dengan aplikasi ini, diharapkan kapasitas program mudik gratis dapat dioptimalkan dan mengurangi potensi kursi kosong akibat fenomena double booking.

Teguh menilai aplikasi ini sebagai langkah strategis yang harus disosialisasikan secara luas agar masyarakat dapat memanfaatkannya secara maksimal.

Teguh juga mengingatkan Kementerian Pekerjaan Umum mengenai pentingnya pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam infrastruktur transportasi, terutama terkait kondisi jalan, fasilitas keselamatan, serta sarana dan prasarana pendukung lainnya. Ia menyoroti bahwa program preservasi jalan yang telah dimulai sejak 21 Februari hanya memiliki waktu satu bulan pengerjaan, yang dinilai cukup terbatas.

Namun, ia berharap agar pekerjaan tersebut dapat berjalan optimal sehingga jalan dalam kondisi baik dan bebas lubang, guna menghindari potensi kecelakaan selama periode mudik.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan