Mentan Amran Sulaiman Tinjau Panen Padi, Pastikan Harga Gabah Rp6.500

  • Bagikan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (tiga kanan) turun langsung ke Desa Sirnoboyo, Kabupaten Gresik Jawa Timur, untuk memastikan pembelian gabah petani sebesar Rp6.500 per kilogram. ANTARA/Indra Setiawan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (tiga kanan) turun langsung ke Desa Sirnoboyo, Kabupaten Gresik Jawa Timur, untuk memastikan pembelian gabah petani sebesar Rp6.500 per kilogram. ANTARA/Indra Setiawan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turun langsung ke Desa Sirnoboyo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Ia meninjau langsung panen padi sekaligus memastikan gabah kering panen (GKP) milik petani dibeli dengan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram.

“Kami senang mendengar suara petani yang mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada Bapak Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, pupuknya sudah terpenuhi, harganya kita lihat langsung Rp 6.500. Itu akan mengangkat ekonomi mereka, kesejahteraan petani kita,” kata Mentan Andi Amran Sulaiman di sela kegiatan panen di desa tersebut, Jumat.

Ia menegaskan, Kementerian Pertanian terus menggencarkan gerakan tanam padi. Selain itu, mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung peningkatan produksi dan pemberdayaan petani.

“Selain memastikan harga gabah petani terserap sesuai HPP, yakni Rp 6.500 per kilogram, juga untuk memastikannya ketersediaan pupuk bersubsidi terpenuhi sesuai dengan kebutuhan petani,” ujarnya.

Dalam kunjungan tersebut, Mentan menyerahkan bantuan tiga unit alat mesin pertanian berupa combine harvester (pemanen kombinasi) kepada petani. Selain itu, ia juga memberikan bantuan traktor tangan.

“Percepatan menuju swasembada pangan ini dilakukan agar Indonesia terhindar dari krisis pangan seperti yang terjadi di beberapa negara saat ini,” tuturnya.

Usai menemui petani, Mentan bersama Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menggelar rapat koordinasi dengan para penyuluh pertanian se-Jawa Timur di Petrokimia Gresik.

Rapat tersebut membahas penambahan luas tanam, penyerapan gabah, serta sosialisasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2025 tentang pendayagunaan penyuluh pertanian dalam rangka percepatan swasembada pangan.

300 Ribu Ton

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengadaan Perum Bulog Prihasto Setyanto mengatakan, pihaknya mendapat instruksi untuk membeli gabah petani seharga Rp6.500 per kilogram.

“Alhamdulillah saat ini secara nasional harga rata-rata gabah sudah di atas 6.500 artinya petani sekarang itu sudah senang menikmati dengan harga yang cukup baik melakukan penyerapan secara signifikan dalam jumlah yang sangat besar,” ucapnya.

Prihasto menyampaikan, hingga saat ini serapan gabah di tingkat petani telah mencapai 300 ribu ton. Jumlah tersebut akan terus bertambah.

“Sesuai dengan target kami pada bulan April 2025 mudah-mudahan bisa tercapai kurang lebih 3 juta ton dan kami usahakan semaksimal mungkin apa yang sudah diperintahkan kepada Perum Bulog,” katanya.

Bulog bekerja sesuai dengan mandat pemerintah untuk menyerap gabah sebanyak 3 juta ton. Selain itu, Perum Bulog juga bersaing dengan pengusaha swasta dalam penyerapan gabah.

“Kalau memang petani ingin menjual dengan harga Rp6.500 per kilogram silakan dikumpulkan nanti akan kami beli. Intinya tujuannya dari kebijakan yang diberikan oleh pemerintah ini adalah untuk memberikan kesejahteraan petani melindungi petani-petani Indonesia jangan dipermainkan oleh pasar,” ujarnya. (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan
Exit mobile version