“Bayangkan angkanya 300 ribu ton. Silahkan dihitung berapa nilai rupiahnya. Angka yang tidak main-main,” ungkapnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, produksi beras nasional tahun 2024 tercatat sekitar 30 juta ton. Impor beras tahun 2024 menyentuh angka 4,52 juta ton, rekor sepanjang sejarah impor.
Ternyata ada sisa 300 ribu ton yang kemudian rusak (berkutu) dan tidak layak lagi dikonsumsi manusia.
“Sayang banget bin mubazir bin muspro. Angka impor yang terlalu bersemangat, terlalu besar, harus dikoreksi. Jangan sampai diawetkan menjadi tradisi,” tandasnya.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan, temuan beras impor berkutu berjumlah 100 ribu sampai 300 ribu ton di seluruh Indonesia.
“Itu laporan data sementara, tapi belum pasti. Tetapi, mana tau ada jumlahnya seratusan atau berapa, mudah-mudahan jumlahnya sedikit. Kita akan berhentikan,” jelas Amran.
Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi menyampaikan, pada reses yang lalu, pada kunjungan kerja yang lalu, dia memimpin tim ke Yogyakarta, pihaknya meninjau gudang Bulog.
“Di situ kami menemukan masih banyak beras-beras sisa impor yang lalu di dalam gudang Bulog itu yang sudah banyak kutunya," ujar Titiek. (*)