"Perang atau pertahanan siber butuh ahli teknologi yang dididik di MIT, ITB, dan sejenisnya," imbuhnya.
Saiful melanjutkan dengan contoh lain, seperti bidang pertanian yang membutuhkan lulusan dari institusi seperti IPB (Institut Pertanian Bogor). Ini menunjukkan bahwa setiap bidang memerlukan keahlian khusus yang tidak bisa digantikan oleh TNI.
"Ahli pertanian butuh IPB dan sejenisnya. Demikian seterusnya," terangnya.
Ia menegaskan bahwa keahlian di bidang-bidang non-militer tidak bisa diajarkan di Akademi TNI Magelang, apalagi dengan tingkat pendidikan yang hanya setara S1.
Ini menunjukkan keterbatasan pendidikan militer dalam mencakup bidang-bidang spesifik.
Saiful kemudian meminta Presiden Prabowo untuk menyadari hal ini dan tidak mengabaikan peran serta keahlian para profesional sipil di luar institusi militer.
"Demikian juga para profesional lain. Insyaflah. Sadarlah keterbatasan manusia hai Prabowo," tandasnya.(Muhsin/Fajar)