Baco juga mengungkapkan, pihaknya sengaja menunggu hingga Pramono resmi dilantik sebelum menghadap. "Alhamdulillah semua setuju Pak Gubernur. Mohon maaf kami agak menjaga etika kemarin. Terlambat menghadap kecuali sudah pelantikan, demi untuk menjaga perasaan yang di sebelah sana," katanya.
Apresiasi Kehadiran Pimpinan Daerah
Baco mengapresiasi kehadiran Gubernur Pramono Anung dan Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin dalam kegiatan buka puasa bersama tersebut. "Kami bersyukur dan berterima kasih kepada dua pimpinan kita, yaitu Pak Gubernur dan Ketua DPRD. Dua tokoh sentral di DKI Jakarta hari ini hadir menghadiri kegiatan kita. Tidak lain adalah karena menghargai dan menghormati keluarga besar Partai Golkar," ujar Baco.
Sementara itu, Gubernur Pramono Anung mengaku tersanjung atas undangan DPD Golkar DKI Jakarta. "Ini pertama kali partai politik yang mengundang yang saya penuhi. Ini pertama kali, PDI Perjuangan sendiri baru mengundang saya besok (18/3)," katanya.
Meski berasal dari partai yang berbeda, Pramono mengaku memiliki hubungan baik dengan jajaran DPD Golkar DKI Jakarta. Ia juga mengingat kedekatan dengan Ahmed Zaki Iskandar saat sama-sama bertugas di Komisi I DPR RI.
Penugasan Tak Terduga
Pramono Anung menuturkan bahwa dirinya tidak pernah membayangkan akan menjadi Gubernur DKI Jakarta. Bahkan, ia mengaku sempat menolak penugasan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk maju sebagai calon gubernur.
"Saya ini menjadi calon gubernur, kalau bisa menolak pada waktu itu pasti saya sudah menolak, dan saya menolak. Tetapi ya memang kadang-kadang kita tidak tahu garis tangan," ujar Pramono. (*)