Ekonomi Indonesia Memburuk, Said Didu: Ini Dampak dari Sikap Melanjutkan dan Memuji Jokowi

  • Bagikan
Ilustrasi lesunya kondisi ekonomi. (INT)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi ekonomi Indonesia saat ini diketahui semakin memburk. Selain beban utang yang melilit serta banyaknya PHK massal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun anjlok drastis.

Terkait hal itu, eks Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, turut merespons kondisi ekonomi tanah air. Terlebih dalam lima bulan terakhir usai Prabowo menggantikan posisi Jokowi memimpin Indonesia.

Melalui akun pribadinya di X, mantan anggota DPR RI ini mengaitkan sikap Presiden Prabowo yang memuji berlebihan mantan presiden Jokowi.

"Bpk Presiden @prabowo yth, sejak Bapak dilantik 5 bulan lalu, sepertinya belum ada indikator pembangunan, terutama ekonomi yang membaik - bahkan bertambah buruk," tulis Said Didu, dikutip dari cuitannya di akun @msaid_didu, Rabu (19/3/2025).

"Sepertinya ini dampak dari sikap melanjutkan dan memuji rezim Jokowi yang jelas-jelas sudah merusak bangsa," tambah Said Didu.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan yang luar biasa dalam beberapa hari terakhir.

Pada perdagangan sesi I hari ini, Selasa (18/3), IHSG terjun bebas hingga 395,87 poin atau 6,12 persen, menutup sesi di level 6.076,08.

Hal ini memaksa, Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan perdagangan selama 30 menit setelah IHSG anjlok lebih dari 5 persen.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat dikabarkan mundur dari jabatannya.

Kabar ini disebut-disebut sebagai salah satu penyebab Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jeblok.

Nyatanya, kabar mundurnya Sri Mulyani dari jabatan Menkeu tidak benar dan dibantah langsung olehnya.

"Saya tegaskan saya ada di sini, berdiri dan tidak mundur," tegas Sri Mulyani. (bs-sam/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan