Mendapati Malam Al-Qadar, Menghapuskan Dosa Mulai Sejak Baliq

  • Bagikan
Ustaz Adi Hidayat

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Penceramah, Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyebut bahwa siapapun yang mampu mendapati malam Al-Qadar (Lailatul Qadar) maka dosanya akan diampuni.

"Siapa yang bisa bangkit mendapati malam Al Qadar, menunaikan ibadah salat di dalamnya maka ia, jika ia menunaikannya dengan penuh keikhlasan, dan kekuatan iman. Berpeluang diampuni semua dosa-dosa yang pernah ia kerjakan sejak mulai baliq, sampai detik dia beribadah itu, Allahu Akbar, malam Al-Qadar," jelas Ustaz Adi Hidayat, dilansir X Kamis, (20/3/2025).

Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat istimewa dalam bulan Ramadan.

Pada malam ini, pahala dari ibadah akan dilipatgandakan dan Allah subhanahu wa ta’ala menerima segala bentuk taubat. Namun, waktu pasti terjadinya Lailatul Qadar tetap menjadi misteri yang disimpan oleh Allah SWT.

Terdapat dua riwayat hadist yang menjelaskan doa yang sebaiknya dibaca pada malam Lailatul Qadar, yang juga banyak dipraktikkan oleh masyarakat di Indonesia.

Riwayat pertama berasal dari Sayyidah Aisyah ra. dan diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi, sedangkan riwayat kedua disampaikan oleh lima Imam hadist, kecuali Imam Abu Dawud.

Riwayat Imam At-Tirmidzi
وَعَنْ عائشة رضي الله عنها: قالت: «قلت: يا رسولَ الله إِنْ وَافَقْتُ ليلةَ القَدْرِ ، ما أَدْعُو به؟ قال: قُولي: اللهم إنك عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُ الْعَفْوَ فاعْفُ عَنِّي» أخرجه الترمذي

Artinya:
Dari sayyidah Aisyah ra, ia bercerita, ia pernah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, jika aku kedapatan menjumpai lailatul qadar, bagaimana doa yang harus kubaca?’ Rasulullah saw menjawab, ‘Bacalah, ‘Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī,’ (HR At-Tirmidzi).

Riwayat lima Imam hadits kecuali Imam Abu Dawud.
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اَللَّهِ: أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيَّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ اَلْقَدْرِ, مَا أَقُولُ فِيهَا? قَالَ: “قُولِي: اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي” رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ غَيْرَ أَبِي دَاوُدَ, وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَالْحَاكِمُ

Artinya:
“Dari sayyidah Aisyah ra, ia bercerita, ia pernah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku mengerti sebuah malam itu adalah lailatul qadar. Bagaimana doa yang harus kubaca?’ Rasulullah saw menjawab, ‘Bacalah, ‘Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī,”” (HR lima imam Hadits kecuali Imam Abu Dawud. Hadits ini diakui shahih oleh Imam A-Tirmidzi dan Al-Hakim).

Berdasarkan kedua riwayat hadist tersebut, berikut potongan lafal doa yang bisa dibaca saat menunaikan salat Lailatul Qadar.

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah)

Artinya:
“Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”

Namun perlu diperhatikan bahwa, waktu pasti terjadinya malam lailatul qadar hanya diketahui oleh Allah SWT. Rasulullah SAW juga tidak memberikan penjelasan yang jelas mengenai hal ini.

Sebagian besar ulama Mazhab Syafi’i percaya bahwa malam lailatul qadar berlangsung pada salah satu dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.

Keyakinan ini berlandaskan pada hadis yang menyatakan bahwa Rasulullah meningkatkan ibadahnya selama sepuluh malam terakhir Ramadan.

تَحَرَّوْا وفي رواية : الْتَمِسُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ

Artinya:
“Carilah malam lailatul qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.” (HR. Bukhari & Muslim).

Dengan demikian, disarankan untuk membaca doa malam Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, terutama pada malam-malam yang bernomor ganjil.

(Besse Arma/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan