FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengasuh Pondok Pesantren Baitul Qur’an Assa’adah sekaligus Owner SIT Daarul Fikri, Hilmi Firdausi, menyoroti gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terus terjadi di Indonesia.
Dikatakan Hilmi, kondisi ini menyebabkan banyak lulusan sarjana harus beralih profesi menjadi sopir atau asisten rumah tangga (ART).
Hilmi mengaitkan situasi ini dengan anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan menurunnya minat investor untuk menanamkan modal di Indonesia.
"Kalau IHSG terus anjlok dan investor banyak yang hengkang, hal ini saya yakin akan makin banyak terjadi," ujar Hilmi di X @hilmi28 (20/3/2025).
Ia pun mengingatkan para pemangku kebijakan agar segera mencari solusi untuk mengembalikan kepercayaan publik dan investor terhadap kondisi ekonomi nasional.
"Yuk bapak/ibu pemangku kebijakan, buatlah formulasi yang bisa mengatasi masalah ini agar publik dan terutama investor kembali percaya. Jangan abaikan hal fundamental macam ini," tambahnya.
Selain itu, Hilmi juga menyoroti daya beli masyarakat yang menurun drastis, terutama di kalangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Ia menyebut banyak pedagang yang mengeluhkan sepinya pembeli, terutama selama Ramadan tahun ini.
"Di medsos bahkan banyak pelaku UMKM yang mengeluh Ramadan tahun ini sangat beda dengan sebelumnya. Dagangan mereka banyak yang tidak laku. Artinya daya beli masyarakat memang sedang turun," katanya.
Hilmi berharap ada langkah konkret dari pemerintah untuk memperbaiki kondisi ekonomi agar masyarakat bisa kembali merasakan stabilitas.