FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Salah satu akun X @tham878 tiba-tiba memberi pernyataan menohok kepada Pakar Hukum Tata Negara Zainal Arifin Mochtar.
Zainal Arifin Mochtar yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Pengawas Perpajakan disebut makan gaji. “Makan gaji buta,” tulisnya.
Unggahan ini banyak mengundang reaksi warganet. Tak sedikit yang membela, begitu pun sebaliknya. Warganet menilai akun tersebut merupakan buzzer.
“Nggak usah main framing, Bang. Kami tetap dukung Pak Zainal untuk menolak RUU TNI,” tulis @met***
“Dia pengawas pajak ya cocoklah juga pengawas pemerintah. Gak ada yg salah,” tambah @ape***
“Sabar bang. Dia juga makana gaji buta dengan cara nge buzzer. @tham878 perbaiki gigi minta kalau sudah gajian dari nge buzzer,” imbuh @joe***.
Unggahan dari pemilik akun itu merespon postingan Zainal Arifin Mochtar yang mengajak untuk mengikuti diskusi online bertema Darurat RUU TNI.
“Sampai ketemu malam nanti, wahai orang-orang ‘kampungan’ dan ‘kurang kerjaan’... (Diriwayatkan oleh M),” tulis Zainal salam unggahannya itu.
Narasi ‘kampungan’ dan ‘kurang kerjaan’ yang digunakan Zainal tersebut pada dasarnya ditujukan untuk menyindir KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak.
Jenderal Maruli belum lama ini menyebut pihak yang mengkritik RUU TNI otak kampungan dan kurang kerjaan.
“Jadi tidak usah ramai bikin ribut di media, ini itu lah, orde baru lah, tentara dibilang hanya bisa membunuh dan dibunuh. Menurut saya, otak-otak (pemikiran) seperti ini, kampungan menurut saya,” tutur Maruli.
Maruli menegaskan bahwa RUU TNI tidak perlu diperdebatkan apalah menghiraukan ke isu dikembalikannya dwifungsi militer.