Prabowo Tegaskan BPI Danantara Gunakan Standar Internasional

  • Bagikan
Presiden Prabowo Subianto (kiri) disaksikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memberikan pengantar saat memimpin sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (21/3/2025). Sidang kabinet paripurna tersebut membahas persiapan jelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto menyatakan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Indonesia akan mengadopsi sistem manajemen berstandar internasional. Sejumlah tokoh internasional juga dilibatkan sebagai penasihat lembaga tersebut.

Dalam arahannya kepada para menteri, wakil menteri, dan kepala lembaga saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/3/2025), Presiden Prabowo menyebut peluncuran BPI Danantara Indonesia sebagai terobosan besar pemerintah.

"Saya yakin manajemen semua aset di bawah Danantara akan lebih baik karena kita akan pakai manajemen yang berstandar internasional. Juga dengan beberapa penasihat-penasihat tingkat internasional, kita ingin mengajak," kata Prabowo.

Sejumlah tokoh internasional yang sudah masuk dalam struktur kepengurusan Danantara, antara lain investor asal Amerika Serikat, Ray Dalio, serta mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, yang bertindak sebagai Dewan Penasihat.

Presiden menilai, peluncuran Danantara Indonesia merupakan keputusan yang berani karena mengonsolidasikan seluruh aset dan dana badan usaha milik negara (BUMN) dalam satu lembaga. Sebagai kekuatan ekonomi pemerintah, dana dan aset BUMN diharapkan dikelola dengan akuntabilitas tinggi dan transparansi maksimal.

Prabowo juga menegaskan pentingnya kehati-hatian dalam pengambilan keputusan oleh pimpinan Danantara.

"Kalau perlu keputusan-keputusan itu diambil secara hati-hati dan kalau perlu, tidak perlu terlalu cepat. Ini adalah kekayaan anak dan cucu kita. Harus dijaga dengan baik," kata Prabowo.

Presiden pun meminta agar pengawasan dan penilaian risiko terhadap Danantara dilakukan secara berlapis. Ia mendorong partisipasi tokoh masyarakat dari berbagai kalangan untuk ikut mengawasi jalannya lembaga ini. Selain itu, seluruh kebijakan yang dikeluarkan pimpinan Danantara diminta dapat diaudit dan dipertanggungjawabkan setiap saat.

Sebagai sovereign wealth fund (SWF) milik Indonesia yang resmi diluncurkan pada 24 Februari 2025, Danantara bertugas mengoptimalisasi aset BUMN untuk diinvestasikan ke berbagai proyek strategis jangka panjang. Lembaga ini mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dollar AS, dengan proyeksi dana awal sebesar 20 miliar dollar AS.

Prabowo mengungkapkan, gelombang pertama investasi senilai 20 miliar dollar AS akan difokuskan pada proyek strategis. Di antaranya, hilirisasi nikel, bauksit, dan tembaga; pembangunan pusat data; kecerdasan buatan; kilang minyak dan pabrik petrokimia; produksi pangan dan protein; akuakultur; hingga pengembangan energi terbarukan. (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan