FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Praktik orde baru membungkam media melalui teror muncul lagi. Kendati demikian, teror kampungan seperti yang dialami jurnalis Tempo dengan pengiriman kepala babi tidak akan membuat media gentar.
Keyakinan itu diutarakan Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Umar Hasibuan yang akrab disapa Gus Umar. Dia pun melontarkan kritikan keras pada cara kampungan yang antikritik.
Gus Umar menegaskan, teror kepala babi yang dikirimkan kepada jurnalis perempuan Tempo merupakan cara kampungan yang menyerupai praktik Orde Baru dalam membungkam media.
"Cara kampungan dan mirip cara Orde Baru mau brangus media," ujar Gus Umar dikutip dari akun media sosial X @UmarHasibuan__ pada Jumat (21/3/2025).
Teror pengiriman paket berisi kepala babi ditujukan kepada jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana (Cica), pada Rabu, 19 Maret 2025. Cica adalah salah satu host siniar Bocor Alus Tempo.
Sebelumnya, host siniar lainnya, Hussein Abri Dongoran, juga pernah mengalami dua kali perusakan kendaraan oleh orang tak dikenal pada Agustus dan September 2024. Kejadian tersebut diduga berkaitan dengan aktivitas jurnalistik yang dilakukan Hussein.
Meski media terus menerus mendapat teror atas sikap kritisnya terhadap berbagai kebijakan, Gus Umar yakin para jurnalis Tempo tidak akan gentar atau mundur menghadapi teror semacam ini.
"Saya yakin jurnalis Tempo tak akan gentar apalagi mundur dengan teror kampungan kayak gini," tukasnya.
Dia menegaskan bahwa tindakan intimidasi seperti ini tidak akan membuat media profesional seperti Tempo takut.