Kembali Terjadi, Poslantas Makassar Jadi Target Teror Molotov

  • Bagikan
Poslantas AP Pettarani- Alauddin dilempari bom molotov.

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Aksi teror kembali mengguncang Kota Makassar. Pos Lalu Lintas (Poslantas) di Jalan AP Pettarani-Alauddin, Kecamatan Tamalate, menjadi sasaran serangan bom molotov pada Sabtu (22/3/2025) dinihari, sekitar pukul 01.30 WITA.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian ini mengingatkan masyarakat pada serangkaian aksi serupa yang terjadi pada tahun 2020 lalu.

Kala itu beberapa Poslantas di Makassar dirusak dan dibakar oleh Orang Tak Dikenal (OTK).

Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku serta motif di balik serangan ini.

Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Makassar AKP Hamka mengatakan, pihaknya saat ini sementara melakukan penyelidikan.

"Sementara masih dalam penyelidikan diselidiki, yang didapat ada serpihan botol, bekas tembok yang terbakar, tersulut api" kata Hamka saat ditemui di lokasi, Sabtu sore.

Pantauan di lokasi kejadian, terlihat bahwa bagian kiri dari arah Pasar Pa'baeng-baeng depan Poslantas mengalami kerusakan.

Sisa-sisa jelaga hitam terlihat mengotori dinding serta atap bangunan, yang diduga akibat kobaran api dari bom molotov.

Pintu besi berwarna putih yang menjadi akses utama masih tertutup rapat, sementara bagian ventilasi atas juga tampak terkena dampak ledakan.

Peristiwa ini cukup menjadi perhatian publik, pasalnya sekitar tujuh jam setengah kejadian, Polda Sulsel menyambut nakhoda baru, Irjen Pol Rusdi Hartono sebagai Kapolda menggantikan Irjen Pol Yudhiawan.

Sebelumnya, pelemparan bom molotov juga menyasar Pos Polisi Lalu Lintas (Poslantas) di dekat Fly Over Jalan AP Pettarani, Makassar, pada Minggu (13/12/2020).

Dalam proses penyelidikan, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Makassar telah memeriksa enam saksi.

Dua di antaranya merupakan petugas kepolisian yang sedang berjaga saat kejadian, sementara empat lainnya adalah warga yang berada di sekitar lokasi saat insiden terjadi.

Kapolrestabes Makassar, Witnu Urip Laksana yang saat itu masih berpangkat Kombes menyatakan pihaknya terus bekerja keras agar kasus ini segera terungkap.

"Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama ini bisa kita ungkap," kata Witnu.

Selain mengandalkan keterangan para saksi, penyidik juga memeriksa rekaman CCTV yang merekam aktivitas di sekitar lokasi kejadian.

Tak hanya itu, polisi juga menelusuri jejak digital, termasuk nomor ponsel yang mencurigakan, sebagai bagian dari upaya mengungkap pelaku.

"Jejak-jejak digital, termasuk juga apabila kita menemukan nomor HP yang kita curigai, tentunya akan kita lakukan langkah-langkah penyelidikan lebih lanjut," jelas Witnu.

Dari penyelidikan awal, dugaan sementara menunjukkan bahwa pelaku beraksi seorang diri. Kesimpulan ini diperoleh berdasarkan analisis rekaman CCTV serta temuan sidik jari di lokasi kejadian.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan