Pakar IDAI Imbau Anak Tidak Mandi Hujan di Musim Pancaroba

  • Bagikan
Anak-anak bermain air saat terjadi banjir di Petir, Kota Tangerang, Banten, Selasa (4/3/2025). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang mencatat terdapat 13 titik genangan air dan banjir di wilayah Kota Tangerang akibat luapan Kali Angke yang dipicu tingginya intensitas hujan sejak Senin (3/3) malam. ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/YU
Anak-anak bermain air saat terjadi banjir di Petir, Kota Tangerang, Banten, Selasa (4/3/2025). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang mencatat terdapat 13 titik genangan air dan banjir di wilayah Kota Tangerang akibat luapan Kali Angke yang dipicu tingginya intensitas hujan sejak Senin (3/3) malam. ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/YU

FAJAR.CO.O.ID, JAKARTA -- Pakar kesehatan anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Nitish Basant Adnani, mengingatkan orang tua untuk tidak membiarkan anak-anak bermain di bawah guyuran hujan, meskipun ada pandangan yang menyebutkan aktivitas tersebut dapat merangsang kreativitas anak. Menurut dia, mandi hujan justru meningkatkan risiko anak terpapar penyakit akibat air yang terkontaminasi.

"Paparan terhadap air yang tercemar berisiko membawa kuman, bakteri, maupun virus tertentu. Lebih baik hindarkan si kecil untuk mandi hujan," ujar Nitish dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/3/2025).

Nitish menjelaskan, sejumlah referensi memang menyebut mandi air hujan dapat melatih kemampuan motorik dan sensorik anak, memberikan pengalaman bermain di alam, mengurangi rasa cemas, serta menurunkan intensitas paparan layar (screen time). Namun, ia menegaskan bahwa dari sisi medis, kegiatan tersebut lebih baik dihindari.

"Kalaupun anak terlanjur terkena air hujan, segera lepas pakaian yang basah itu. Ajak anak mandi dengan air hangat dan sabun," ujarnya. Nitish saat ini berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah – Bintaro Jaya.

Dia mengingatkan, musim pancaroba seperti beberapa hari terakhir ini meningkatkan kerentanan anak terhadap berbagai penyakit. Anak dengan daya tahan tubuh lemah berisiko lebih tinggi mengalami infeksi, salah satunya adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

"Udara lembap di musim pancaroba menjadi tempat yang ideal bagi kuman penyebab ISPA, seperti virus dan bakteri, untuk berkembang biak dengan cepat dan meningkatkan risiko penularan pada anak," jelas Nitish.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan