Itulah makna sejati dari ibadah di bulan suci ini—sebuah metamorfosis spiritual. Dari jiwa yang bergantung pada dunia, kita berubah menjadi manusia yang bertitel taqwa, muttaqien. Mereka yang tidak lagi sekadar hidup untuk dunia, tetapi terbang menuju cahaya-Nya, bebas dari belenggu hawa nafsu, menghamparkan keindahan akhlak di mana pun mereka berada.
Maka, nikmatilah setiap detik di dalam kepompong Ramadhan ini. Jangan tergesa-gesa ingin keluar darinya. Karena di dalam keheningan puasa, dalam ketundukan ibadah, dalam ketulusan berbagi, kita sedang disempurnakan. Sampai akhirnya, kita terlahir sebagai jiwa-jiwa yang suci, siap mengepakkan sayap takwa, terbang menuju ridha Ilahi.
Moel'S@23032015-