FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Bendungan Pammukkulu, Takalar, Sulawesi Selatan dikabarkan retak. Hal itu menuai sorotan.
Bendungan itu diresmikan Presiden ke-7 Jokowi pada Jumat, 5 Juli 2024. Nama Jokowi pun disebut-sebut dalam peristiwa itu.
Hal tersebut diungkapkan eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu. Ia menyebut Jokowi merusak banyak hal.
“Dia perusak banyak hal,” kata Didu dikutip dari unggahannya di X, Senin (24/3/2025).
Kabar retaknya bendungan itu tersebar melalui video di media sosial. Pertama kali diunggah oleh akun Facebook Anto Daeng Janja pada Sabtu, 22 Maret 2025, dengan keterangan yang menggemparkan: "Astagfirullah halazim. Bendvn9an Pammukkulu R3T4K."
Video itu menunjukkan bendungan Pamukkulu.
Saat ditemui, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang Suryadarma Hasyim tak membantah. Namun juga tak mengiyakan retaknya bendungan itu.
Suryadarma mengatakan video itu direkam oleh warga yang secara ilegal masuk ke dalam kawasan yang dilarang.
“Sedang ada perbaikan,” kata Suryadarma saat ditemui di Balai Kota Makassar, Senin (24/3/2025).
Diketahui, bendungan itu memakan anggaran Rp1,8 triliun. Dalam sambutannya saat peresmian, Presiden Jokowi menekankan pentingnya pengelolaan air dalam konteks global saat ini.
“Air adalah sumber kehidupan, dan bukan hanya untuk aktivitas sehari-hari, melainkan penting sekali saat ini karena semua negara produktivitas pertaniannya turun, produksi berasnya turun. Ada potensi 500 juta orang akan kelaparan di seluruh dunia,” ujarnya.
Jokowi juga menjelaskan langkah-langkah konkret yang telah dilakukan pemerintah untuk menghadapi tantangan tersebut. Salah satunya dengan pemberian bantuan pompa untuk pengairan sawah dan pertanian (pompanisasi).
“Tadi dibagikan di Kabupaten Bantaeng 80 pompa, totalnya kita bagikan di seluruh tanah air 20 ribu pompa yang nanti targetnya semuanya adalah 70 ribu pompa yang itu akan kita manfaatkan untuk menaikkan produktivitas pertanian kita,” ungkap Presiden.
Diketahui, Bendungan yang termasuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) ini memiliki manfaat Mengairi Irigasi seluas 6.188 ha, dengan intensitas penanaman (IP) dari 183 persen menjadi 280 persen, Penyediaan Air Baku Kabupaten Takalar 160 liter/detik, Pengendali Banjir, Konservasi Sumber Daya Air, Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air 4,3 MW dan Pengembangan Pariwisata.
Bendungan Pamukkulu memulai kontrak pada 15 November 2017, dengan Tampungan Efektif 77.62 Juta m3, Luas Genangan 460 ha dan memiliki tipe Concrete Face Rockfill Dam (CFRD).
(Arya/Fajar)