FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Insiden pengiriman paket berisi kepala babi tanpa telinga dan bangkai tikus tanpa kepala ke kantor media kembali mendapat sorotan.
Analis komunikasi politik, Hendri Satrio, menegaskan bahwa negara seharusnya marah atas tindakan tersebut, mengingat pers adalah salah satu pilar demokrasi.
"Seharusnya yang tersinggung dan marah terhadap kiriman ini ya negara," ujar Hendri.
Menurutnya, tindakan mengirim bangkai merupakan perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Lebih lanjut, Hendri menekankan bahwa aparat penegak hukum harus segera mengambil tindakan tanpa perlu menunggu laporan dari pihak media.
"Tanpa menunggu laporan dari sang media, aparat negara langsung bergerak mengusut kasus ini dan menemukan pelakunya sebelum bangkai-bangkai ini dimakan belatung," tambahnya.
Selain menyoroti insiden teror, Hendri juga mengkritik pernyataan Hasan Nasbi yang menanggapi kasus ini dengan candaan bahwa kepala babi sebaiknya dimasak saja.
Ia menilai komentar tersebut mencerminkan rendahnya sensitivitas pejabat dalam berkomunikasi dengan publik.
"Ini menunjukkan betapa buruknya komunikasi pejabat. Bukannya memberikan respons serius, malah mengeluarkan pernyataan yang tidak substansial," kata Hendri.
Menurutnya, kritik ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan perlunya perbaikan komunikasi pejabat publik.
Hendri menegaskan bahwa masalah komunikasi pemerintah dengan rakyat sudah menjadi hal yang nyata dan harus segera diperbaiki.