FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial Sudarsono Saidi menyoroti keterlibatan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jokowi dalam struktur kepengurusan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Dikatakan Sudarsono, dengan masuknya tokoh politik dalam lembaga ini, masyarakat sebaiknya tidak menaruh ekspektasi tinggi terhadap pengelolaan investasi tersebut.
"SBY dan Jokowi jadi Dewan Pengarah Danantara. Jangan berharap terlalu banyak lagi," ujar Sudarsono di X @saidi_sudarsono (24/3/2025).
Ia menyoroti bahwa Danantara, sebagai badan pengelola investasi dengan dana besar, kini dipimpin oleh figur-figur politik.
"Orang politik mengelola bisnis dana investasi besar," sebutnya.
Sudarsono bilang, kondisi ini menimbulkan kekhawatiran terhadap independensi serta transparansi pengelolaan dana investasi tersebut.
"Bisa dibayangkan ujungnya," tandasnya.
Sebelumnya, Pemerintah resmi mengumumkan struktur lengkap Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), yang terdiri dari 38 pengurus.
Posisi dalam struktur ini mencakup Dewan Direksi, Pengawas, Pengarah, Penasihat, hingga Pelaksana Danantara.
Dalam jajaran pengawas, terdapat beberapa pejabat tinggi negara, seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani, serta sejumlah menteri koordinator dan Menteri Sekretaris Negara.
Sementara itu, posisi pengarah dipercayakan kepada dua mantan presiden, yakni Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo.
Selain itu, sejumlah tokoh internasional juga terlibat dalam Dewan Penasihat, termasuk Ray Dalio, Helman Sitohang, Jeffrey Sachs, F. Chapman Taylor, dan Thaksin Shinawatra.