Tantang Polri Usut Pelaku Teror Terhadap Jurnalis Tempo, Ferdinand: Jangan Sampai Masyarakat Hidup dalam Ketakutan

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDIP, Ferdinand Hutahaean, mendesak Polisi Republik Indonesia (Polri) untuk segera mengusut tuntas serangkaian teror yang menimpa jurnalis Tempo, Christy Rosana (Cica), beserta keluarganya.

Seperti diketahui, orangtua Cica juga mendapatkan teror Orang Tak Dikenal (OTK) hingga diancam bakal diretas akun WhatsAppnya.

Ferdinand menilai bahwa aksi teror ini semakin berani dan terus berlanjut tanpa rasa takut terhadap aparat hukum.

"Saya mendesak pihak Kepolisian yah untuk segera melakukan pengusutan secara tuntas. Saya pikir teror ini menjadi sebuah teror yang berkelanjutan. Tidak berhenti," ujar Ferdinand kepada fajar.co.id, Kamis (27/3/2025).

Dikatakan Ferdinand, karena teror tersebut terus berlanjut hingga menyasar orangtua Cica, pelaku bisa diartikan tidak memiliki rasa ketakutan.

"Peneror tidak merasa takut, gentar, meskipun kita sudah mendengar bahwa Kapolri memerintahkan Kabareskrim untuk mengusut tuntas teror kepala babi dan bangkai tikus yang dikirim ke jurnalis Tempo," sebutnya.

"Dan, sekarang orangtua yang bersangkutan juga mendapatkan teror," tambahnya.

Kata Ferdinand, ini menjadi tantangan tersendiri bagi Kepolisian karena telah menjadi perbincangan nasional.

"Karena agak lucu kalau peneror ini merasa tidak takut dan terus melakukan aksinya," Ferdinand menuturkan.

Ferdinand bilang, jika pihak Kepolisian tidak serius mengusut kasus tersebut, maka akan menjadi kemenangan bagi penjahat.

"Ini berdampak kepada masyarakat lain yang kritis kepada pemerintah. Jangan sampai masyarakat kita hidup dalam ketakutan. Takut berbicara, mengkritik, dan melakukan aktivitas sebagai warga negara," tandasnya.

Sebelumnya, setelah paket potongan kepala babi, kantor redaksi Tempo mendapatkan kirimkan kedua berupa kotak berisi bangkai tikus yang kepalanya dipenggal.

Berawal saat petugas kebersihan Tempo, yang menemukan kardus berisi enam ekor tikus pada Sabtu, 22 Maret 2025, pukul 08.00 WIB.

Agus, petugas kebersihan Tempo, awalnya menduga kotak kardus yang dibungkus kertas kado bermotif bunga mawar tersebut, hanya kotak yang berisi mie instan. Kotak itu sedikit penyok.

"ketika dibuka, isinya kepala tikus," kata Agus, dikutip Minggu, (23/3/2025).

Merasa kaget, sontak Agus kemudian memanggil petugas kebersihan lain dan satpam Tempo.

Ketika mereka membukanya, terdapat enak bangkai tikus dengan kepala terpisah atau terpenggal yang ditumpuk dengan badannya. Tidak ada tulisan apapun di kardus tersebut.

Adapun hasil pemeriksaan sementara, yang telah dilakukan oleh pihak managemen gedung, bungkusan yang berisi bangkai tikus dilempar oleh orang tidak dikenal pada pukul 02.11 WIB, dari arah luar pagar Kantor Tempo di jalan Palmerah Barat, Jakarta Selatan.

Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra mengatakan, bahwa dengan adanya kiriman kedua yakni tikus terpenggal, semakin memperjelas teror yang ditujukan untuk pihaknya.

"Pengirimnya dengan sengaja meneror kerja jurnalis. Jika tujuannya untuk menakuti, kami tidak gentar, tapi setop tindakan pengecut ini," kata Setri.

Setelah aksi teror pengiriman kepala babi dan bangkai tikus, teranyar orangtua Cica dikabarkan mendapatkan teror dan diancam akun WhatsAppnya diretas pelaku. (Muhsin/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan