FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Muncul narasi yang meminta mahasiswa kembali ke kampus. Itu menanggapi demonstrasi penolakan revisi UU TNI di berbagai kota.
Narasi itu ditimpali jurnalis investigasi Dandhy Laksono. Ia membalas sebuah unggahan dengan narasi demikian di media sosial X oleh akun @OpenMindWorld.
“Sementara mahasiswa di LN berlomba-lomba bikin riset, dimari berlomba-lomba demo bikin macet jalanan,” tulis akun tersebut.
Dandhy pun kemudian membandingkan tentara di Indonesia dengan di luar negeri. Di luar negeri, menurutnya tentara sibuk latihan.
“Sementara tentara di LN latihan di barak atau perang dengan negara lain, di mari berlomba-lomba ngurus Bulog, food estate, sabung ayam, dan bikin edaran minta THR,” kata Dandhy dikutip dari unggahannya, Kamis (27/3/2025).
Ia menilai narasi tersebut didengungkan oleh pendengung atau buzzer. Mereka membalas seruan kembalikan TNI ke barak.
“Maksud buzzer ini mau membalas seruan "Kembalikan TNI ke Barak" (menolak Dwifungsi),” jelas Dandhy.
Padahal menurutnya, advokasi di luar kampus seperti demonstrasi penolakan revisi UU TNI. Bagian dari pengabdian masyarakat.
“Tapi sialnya, mahasiswa advokasi di luar kampus itu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi: Pengabdian Masyarakat,” terangnya.
Dandhy mengatakan pengisolasian kampus, adalah agenda yang pernah dilakukan orde baru.
“Ide mengisolasi kampus dilakukan Soeharto lewat program NKK/BKK, 1978,” pungkasnya.
(Arya/Fajar)