FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Kepala Biro Informasi dan Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Ikririwang, mengungkapkan fakta terbaru terkait rencana dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Brigjen Frega Ferdinand mengungkapkan bahwa, TNI Akan menjalankan operasi informasi dan disinformasi dengan tujuan untuk menghadapi ancaman dari kedaulatan negara di dunia siber
Pihak-pihak yang berupaya melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi pertahanan dan pemerintahan, merupakan target utama dari rencana tersebut.
Memperjelas rencana tersebut, Brigjen Frega Ferdinand menyebut spesifik, yang menjadi target atau sasaran kebijakan ini.
"Hingga yang berpotensi memecah belah bangsa," ujar Brigjen Frega Ferdinand, dikutip Jumat, (28/3/2025).
Lebih lanjut, ia juga menyatakan hal ini bukanlah langkah untuk mematikan demokrasi, melainkan murni karena ingin memperketat keamanan.
"Operasi yang dilakukan di ruang siber bukan kepada kritik yang harus ada dan ditumbuh kembangkan dalam sebuah masyarakat demokrasi," terangnya.
Frega juga menyampaikan bahwa dalam pertimbangan ini, militer akan menangani serangan terhadap sistem pertahanan dan komando militer di duni siber, termasuk ancaman seperti peretasan, sabotase digital, serta pencurian data strategis.
Ia juga menjelaskan bahwa revisi Undang-Undang TNI bertujuan memasukkan tugas penanggulangan ancaman siber dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sebagai langkah adaptasi terhadap perkembangan teknologi dan dinamika ancaman global.
"Hal ini bertujuan untuk melindungi infrastruktur vital pertahanan serta mendukung stabilitas keamanan nasional, termasuk dalam konteks digital. Siber menjadi sebuah domain penting dalam operasi militer," katanya.
Dengan demikian m, militerisasi ruang siber akan sesuai dengan visi misi pertahanan sebagaimana fungsinya.
"Militerisasi ruang siber dapat melahirkan kebijakan-kebijakan yang koersif-militeristik seperti penyensoran, operasi informasi, hingga pengetatan regulasi terkait ekspresi daring," tutupnya.
(Besse Arma/Fajar)