Andi Sinulingga Semprot Fahri Hamzah: Bacotnya Lebih Cepat dari Kelakuannya

  • Bagikan
Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia , Fahri Hamzah

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis Kolaborasi Rakyat Jakarta, Andi Sinulingga, melontarkan sindiran pedas terhadap Fahri Hamzah yang kini menjabat sebagai Komisaris Independen di Bank BTN.

Dikatakan Andi, sikap Fahri bertolak belakang dengan ucapan-ucapannya yang selama ini lantang mengkritik kebijakan pemerintah.

“Bacotnya berlari jauh lebih cepat dari kelakuannya,” sindir Sinulingga di X @AndiSinulingga (30/3/2025).

Ia juga mengingatkan publik akan pidato kebudayaan Mochtar Lubis tahun 1977, yang menggambarkan watak elite-elite di negeri ini.

Pidato tersebut menyoroti karakter para pemimpin yang cenderung hipokrit, mementingkan kepentingan pribadi, dan mudah melupakan prinsip yang pernah mereka gaungkan.

"Ingat pidato kebudayaan Mochtar Lubis tahun 1977 tentang watak elite-elite negerinya," tandasnya.

Sekadar diketahui, pada pidato Mochtar Lubis salah satu yang paling disorot adalah ketika menyinggung sistem feodal di masa lalu.

Sistem ini menekan rakyat Indonesia menjadi sumber dari hiprokisi yang dahsyat, baik datang dari urusan keagamaan, sosial, hingga masalah korupsi.

Terpisah, Aktor Fedi Nuril melontarkan kritik terhadap Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah, yang baru saja diangkat sebagai Komisaris PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN).

Kritik tersebut disampaikan Fedi melalui akun media sosialnya, menyinggung rangkap jabatan yang kini diemban Fahri.

Fedi menyebut dirinya kecewa dengan Fahri Hamzah yang kini merangkap jabatan, merujuk pada pernyataan Fahri sendiri di masa lalu yang mengkritik keras praktik tersebut.

"Kepada Abang Fahri Hamzah. Saya kecewa sekarang Abang yang rangkap jabatan," kata Fedi di X @realfedinuril (29/3/2025).

Unggahan Fedi itu disertai dengan tangkapan layar cuitan lama Fahri Hamzah pada 16 Juli 2020, di mana Fahri mengkritik bahaya rangkap jabatan di pemerintahan.

Dalam cuitan tersebut, Fahri menyatakan bahwa puncak bahaya rangkap jabatan adalah ketika seorang pejabat negara menyesuaikan regulasi demi kepentingan bisnisnya.

"Bahaya rangkap jabatan itu mencapai puncaknya ketika seorang menteri sebagai pejabat negara mencocokkan regulasi dengan kepentingan bisnisnya sebagai pengusaha. #StopRangkapJabatan #StopConflictOfInterest," tulis Fahri Hamzah saat itu.

Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan Suryo Utomo merangkap jabatan Komisaris Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Selain Suryo Utomo, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah juga merangkap komisaris perseroan.

Penunjukan dewan komisaris telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu (26/3/2025).

Suryo menggantikan Chandra M. Hamzah yang sebelumnya diangkat RUPSLB November 2019.

RUPST Bank BTN merombak seluruh jajaran komisaris. Wakil komisaris utama Bank BTN diberikan kepada Dwi Ary Purnomo yang juga Asisten Deputi Bidang Manajemen Risiko dan Kepatuhan di Kementerian BUMN.

Sementara jabatan komisaris independen diberikan kepada Ida Nuryanti, Pietra Machreza Paloh, dan Panangian Simanungkalit.

Direktur Utama BTN masih dijabat Nixon L.P Napitupulu. Sedangkan Wakil Direktur Utama, diisi Oni Febrianto Raharjo.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan