"Tunjangan mereka cukup untuk membeli mobil. Kalau sampai tidak punya kendaraan pribadi, berarti ada yang salah dalam mengelola keuangan," tambahnya.
Dedi juga mengingatkan bahwa penggunaan mobil dinas untuk mudik berisiko tinggi. Jika terjadi kerusakan atau kecelakaan selama perjalanan, biaya perbaikan akan membebani keuangan negara.
"Kalau kendaraan dinas mengalami masalah di perjalanan, itu menjadi tanggung jawab negara. Ini soal keuangan negara yang harus dipertanggungjawabkan," pungkasnya.
(Wahyuni/Fajar)